BITUNG—Beras yang diperuntukkan bagi warga miskin atau raskin untuk warga Kota Bitung diduga diperjualbelikan ke luar daerah. Aksi ini sendiri terungkap ketika pihak Polres Bitung, Kamis (5/1) dini hari sekitar pukul 02.00 Wita menahan kendaraan milik Nyong yang mengangkut 20 ton raskin yang rencananya akan dibawa ke gudang milik Haji Hamsa di Kelurahan Wanguerer Timur untuk dititipkan.
Dari informasi, raskin tersebut hendak dijual kepada pengusaha dengan cara karung kemasan raskin diganti dengan karung beras komersil yang tetap berlogo Bulog. Dimana menurut pengakuan salah satu orang dalam Dolog Kota Bitung, karung beras komersil berwarna putih bertuliskan beras Bulog dan berleis warna biru, sedangkan raskin berkemasan karung warna putih dan hanya bertuliskan beras Bulog.
“Praktek mengganti kemasan raskin sudah sering saya lihat, dimana karung raskin dengan karung beras komersil untuk menghilangkan jejak atau kecurigaan pihak lain,” kata sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Tidak itu, malah menurutnya seringnya terjadi kekurangan jatah raskin disebabkan sebelum sampai di masyarakat atau kelurahan, raskin telah dikurangi pada setiap karung. Dan menurutnya, raskin 20 ton yang berhasil ditemukan polisi merupakan raskin bulan ke-13 yang akan didistribusikan ke Minahasa dan sebagian untuk Kota Bitung.
“Kejadian yang hampir sama juga terjadi di Kota Manado tepatnya di Malalayang dan dilakukan oleh orang yang sama, namun sayangnya dilepas,” katanya.
Menurutnya, kejadian penyeludupan raskin yang terjadi di Kota Manado berhasil ditemukan polisi dan warga dengan dua kendaraan truk bernomor polisi DB 8807 dikendarai sopir bernama Uyu dan kendaraan kedua bernomor polisi DB 8706 CY dikendarai sopir bernama Jemi dengan isi 500 karung raskin. Yang masing-masing kendaraan mengangkut 250 karung raskin.
“Ratusan karung raskin tersebut diangkut dari gudang Dolog Kota Bitung dengan alasan akan distribusi, padahal sebetulnya hendak dijual ke pengusaha tukang tadah raskin,” katanya.
Tapi ironinya, kedua kendaraan yang mengangkut ratusan karung raskin yang sempat ditipkan di halaman kantor Pos dan Giro Manado dilepas setelah melakukan negosiasi dengan oknum polisi. “Setelah nego berhasil beras tersebut pada sekitar pukul 5 subuh dibebaskan dan kedua truk kebali melanjutkan perjalanan menuju Gorontalo,” ujarnya.(en)