Bitung – Radikalisme identik dengan tindakan kekerasan dan ajaran Islam tidak mengajarkan kekerasan.
Hal itu ditegaskan Ketua PHBI Kota Bitung, Ramlan Ifran saat menjadi salah satu pembicara di Pelantikan Pengurus Badan Koordinasi Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Bitung dan diskusi mengenai peram pemuda dalam rangka keumatan berbasis Masjid, Sabtu (30/12/2017).
Ramlan menyatakan, Pemuda Masjid sebagai generasi muda penerus bangsa harus pintar membedakan atau memilah mana ajaran yang baik dan tidak untuk menangkal radikalisme.
“Pahami dulu bahwa Islam adalah Rahmatallilalamin. Radikalisme identik dengan tindakan kekerasan dan ajaran Islam tidak mengajarkan kekerasan,” kata Ramlan.
Artinya kata Sekretaris DPD Partai NasDem Kota Bitung ini, jika ada ajaran yang sudah mengajarkan kekerasan silakan dipertanyakan karena itu pasti sudah tak sejalan lagi dengan ajaran Islam.
“Jadi adik-adik silakan bertanya kepada Ustad atau tokoh-tokoh Islam di Kota Bitung jika merasa bingung soal ajaran yang mulai mengarah ke kekerasan,” katanya.
Ia juga menegaskan, salah satu cara membentengi diri dari radikalisme adalah kembali ke Masjid. Dalam artian, sebagai pemuda harus aktif di Masjid belajar dan memahami dengan baik bagaimana ajaran Islam yang cinta damai.
“Ilmu pengetahuan ada di generasi muda, mau benar atau salah itu tergantung generasi muda dan salah satu tempat untuk mendapatkan pengetahuan yang benar ada di Masjid,” katanya.
Selain Ramlan, hadir juga sebagai narasumber dalam acara itu, Ketua LPTQ Kota Bitung, Gunawan Pontoh dan Ketua Harian Dewan Masjid, Ifran Frantigo.
Sementara itu, Wakil Ketua DPW BKPRMI Sulawesi Utara, Muksin Pasimbuan melantik DPD BKPRMI Kota Bitung periode 2017-2021.
Dalam Musda BKPRMI yang digelar pada Desember 2016, terpilih sebagai Ketua, Ranang Ranti, Sekretaris,Hamzah Makaluas dan Bendahara, Fauziah Tompoh.
(abinenobm)