Bitung, BeritaManado.com – Sekretaris DPD Partai NasDem Kota Bitung, Ramlan Ifran menyatakan ikut mengusulkan figur calon presiden di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem 2022.
Salah satu figur yang diusulkan, adalah Rachmad Gobel yang merupakan anggota DPR RI dari Partai NasDem,
Nama Rachmad, kata Ramlan, diusulkan DPD NasDem Kota Bitung bersama Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo melalui DPW NasDem Sulut yang diberikan kesempatan membacakan usulan nama calon presiden saat Rakernas, Rabu (15/6/2022) lalu.
“Melalui DPW, kami mengusulkan tiga nama yakni Anis, Ganjar dan Rahmad. Dan nama-nama itu memang diminta DPP untuk memasukkan nama-nama calon presiden yang mencuat di tiap daerah,” kata Ramlan, Rabu (22/6/2022).
Nama-nama yang diusulkan DPW, lanjut anggota DPRD Kota Bitung ini, selanjutnya akan disurvei hingga menyisakan satu nama dan akan diumumkan DPP.
“Namun diakhir Rakernas, nama Pak Rachmad tidak masuk dan hanya ada nama Anis, Ganjar serta Andika Perkasa sebagai calon presiden dari NasDem,” katanya.
Pun namanya tidak masuk, lanjut Ramlan, Rachma tetap menyampaikan terimakasih ke DPW NasDem Sulut dan DPD NasDem Kota Bitung melalui surat resmi tanggal 20 Juni karena telah mengusulkan namanya di Rakernas.
Selain mengusulkan nama calon presiden, dalam Rakernas itu, kata dia, pihaknya juga diminta untuk mempersiapkan diri jelang Pemilu 2024 dengan terus bekerja melakukan konsolidasi serta tetap melakukan komunikasi dengan partai lain.
“Selain itu, infrastruktur partai diantaranya kegiatan internal tingkat DPD tetap dilaporkan serta progres jelang Pemilu 2024 kontinyu dilaporkan ke DPW,” katanya.
Sementara itu, Rekernas NasDem digelar di Jakarta Convention Center (JCC) dan dibuka Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh sekaligus menerima daftar tiga nama calon presiden dari Ketua Koordinator Badan Pemenangan Pemilu NasDem, Prananda Surya Paloh.
Dikutip dari Suara.com jaringan BeritaManado.com, Surya mengatakan, dengan digelarnya Rakernas NasDem merupakan peneguhan kembali terhadap politik kebangsaan.
“Kita harus menyadari bahwa kompetensi dalam pemilu adalah sebuah keniscayaan dan itu hanyalah kompetisi yang akan berulang setiap lima tahun sekali yang lebih penting daripada itu adalah menjaga keutuhan dan eksistensi bangsa dan negara ini,” kata Surya.
(abinenobm)