Airmadidi – Luther Rambing (54), mantan Hukum Tua Desa Paniki Atas, Kecamatan Talawaan ini menjadi korban pengeroyokan sekawanan orang. Pengeroyokan itu menyebabkan luka tiga robek sekira 4 cm di bagian kepala, wajahnya lebam dan hidung mengeluarkan darah, Jumat (22/8/2014)
Rambing yang ditemui saat dirawat di rumah sakit Wolter Monginsidi Teling Manado mengatakan sekira pukul 15.00 Wita dirinya mengendarakan dam truk dari arah Maumbi melewati Ring Road menuju arah Winangun.
Dari arah berlawanan datang sekira 20an pengendara motor para mengantar jenazah. Entah kenapa, tiba-tiba para pengendara itu mengejar korban. Lalu seorang diantara pengendara motor itu melempar truk itu dengan batu dan mengenai kaca spion kanan.
Merasa terancam, Rambing kemudian berusaha menghindar dan masuk ke lokasi penimbunan yang tak jauh dari pos polisi. Rupanya, puluhan pengendara motor itu masih mengikuti Rambing yang sudah masuk lokasi.
Rambing kemudian ditarik turun dari truk dan dihajar puluhan orang tersebut. Tak hanya menggunakan bogem, Rambing juga dihajar dengan batu hingga kepalanya luka. Dari informasi, sekira empat orang polisi yang ada di lokasi itu diam dan tak mampu berbuat banyak. Demikian juga dengan warga yang ada di lokasi itu hanya menonton saat Rambing dihajar bak seorang maling. “Saya hanya berusaha menutup muka dan kepala saya tapi memang pukulan itu datang bertubi-tubi,” kata Rambing sambil menahan kesakitan.
Karena tak mendapat bantuan, Rambing pun berusaha melarikan diri dan masuk hingga ke kolong truk. Meski sudah berada di kolong truk, para pengendara itu seakan tak mau memberi ampun, mereka terus menghajar korban.
Beruntung nyawanya ditolong tiga orang anggota TNI yang kebetulan lewal lokasi itu. Personil TNI yang bertugas di Denzipur itu langsung gerak cepat menolong Rambing. Melihat tentara datang, para pengendara motor itu langsung pergi. Para tentara itu kemudian menolong Rambing yang sudah dalam keadaan berdarah.
Sejumlah saksi mata yang ada di lokasi itu mengatakan, kalau Rambing itu dihajar puluhan orang yang mengenakan kaus hitam-hitam yang bertulis Waraney.
Selanjutnya, Axel Abdillah, salah satu warga langsung membawa Rambing ke rumah Sakit Teling untuk mendapat perawatan. “Saya kasihan melihat orang tua ini yang sudah dikeroyok,” kata Abdillah.
Informasi lain yang diterima, kejadian ini terjadi karena korban sempat menyerempat salah satu truk yang berpapasan dengan truk Rambing. Para pengendara motor itu berniat meminta pertanggungjawaban Rambing. Namun, karena takut, Rambing melarikan diri dan nyaris menabrak puluhan pengendara motor lainnya.
Ketua Umum LSM Waraney Puser In Tana Toar Lumimuut (WPITL) John S Pandeirot melalui Wakadepsus Tipikor Fecky Mamahit menyesalkan kejadian ini. Hanya saja dia menyesalkan sikap Rambing yang sudah tahu ada iring-iringan kendaraan pengantar jenazah, bukannya menghormati tapi malah menyerempet.
“Bila ada kontak fisik secara jantan kami minta maaf. Tapi ingat usai menyerempet, sopir itu berusaha lari dan hendak menabrak orang banyak membabi-buta. Jadi kami tak mungkin membiarkan hal itu,” kata Fecky. (robintanauma)