Jakarta – Prestasi membanggakan diraih Gilbert Karamoy, putra asal Minahasa Utara utusan SMA Negeri 1 Airmadidi ini menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2013 di tingkat nasional.
Kebanggaan tersebut menjadi lengkap ketika pria kelahiran Desa Sawangan, 3 September 1996, ditunjuk sebagai pembentang bendera merah putih pada upacara peringatan HUT ke-68 Kemerdekaan RI di halaman Istana Negara, Jakarta, Sabtu (17/8/2013).
Drs Maximelian Tapada, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, mengaku sangat bangga dengan utusan Sulawesi Utara khususnya Minut, dipercaya negara menjadi pembentang bendera merah putih.
“Ini kebanggaan, sejak Kabupaten Minahasa Utara berdiri 2003, ini pertama kali Minut terpilih, terpilih utusan Sulut ke istana negara, sekaligus menciptakan prestasi yang luar biasa, sebagai pembentang bendera,” jelas Tapada pada beritamanado usai mengikuti upacara ziarah ke Taman Makam Pahlawan Maria Walanda Maramis di Maumbi, Kalawat.
Akan hal itu, kedepan Tapada melalui dinasnya akan selalu berupaya meningkatkan prestasi khususnya bagi paskibraka, termasuk dalam pengibar bendera pusaka.
“Kita di Minut, paskibraka yang ada bukan hanya ditingkat daerah, tapi ada ditingkat provinsi, termasuk kita paling banyak utusan dengan empat orang serta masuk dalam barisan inti di barisan delapan,” kata Tapada.
Lewat HUT ke-68 Kemerdekaan RI, Tapada mengatakan, prestasi dari sejumlah Paskibraka Minut, khususnya Gilbert Karamoy, merupakan kado bagi Minut.
“Ini prestasi yang harus kita perjuangkan, ke depan bisa lebih baik lagi,” tandas Tapada.
Diketahui, selain Gilbert Karamoy sebagai pembentang bendera, ada juga nama Adelena Tesalonika, utusan SMA Negeri 4 Kendari, Sulawesi Tenggara. Siswi kelahiran Kendari 6 Juni 1997, bertugas sebagai pembawa baki bendera merah putih. (robin tanauma)