Minut, BeritaManado.com – Bencana angin puting beliung yang terjadi di Desa Treman Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara Senin (29/10/2018) lalu, rupanya merupakan yang pertama kali terjadi setelah 333 tahun desa ini terbentuk.
Kabar tersebut disampaikan Hukum Tua Desa Bernadus Benny Dumanauw, di sela-sela kegiatan kerja bakti Selasa (30/10/2018).
Kepada BeritaManado.com, Dumanauw mengatakan, dalam sejarah desa tidak pernah ditulis ataupun diceritakan pernah ada puting beliung menghantam rumah penduduk, apalagi merusak sedikitnya 53 rumah seperti kejadian Senin sore.
“Tidak pernah dalam sejarah desa kami, ada puting beliung menerjang desa. Tidak ada satupun tua-tua kampung yang pernah melihat musibah seperti ini. Ini yang pertama dalam 335 tahun,” kata Dumanauw selaku kepala desa ke-35 di Treman.
Sementara Andreita Tuwaidan dan Anna Sumual, dua warga desa yang rumahnya rusak akibat puting beliung, masih terlihat syok.
“Saya lihat anginnya berputar-putar membawa material rumah seperti seng dan kayu-kayu. Ngeri sekali,” kata Tuwaidan.
“Waktu itu hujan, saya di dalam rumah sedang memasak. Lalu orang-orang berteriak panggil saya keluar. Saya pikir hanya hujan biasa, akhirnya karena dipanggil terus saya pilih matikan gas, dan saya keluar. Saya lihat angin kencang sekali, saya berpegangan di bambu agar tidak terbawa angin. Saya lihat plafon rumah saya sudah terbang,” tambah Sumual.
Jean Waturandang, warga setempat juga mengaku kaget dan prihatin karena ini fenomena alam kali ini.
“Ini yang pertama kali saya lihat. Untung tidak ada korban jiwa, hanya kerusakan rumah. Harapan kami, pemerintah segera realisasikan bantuan karena musibah begini tidak ada warga yang siap. Ada yang sudah tidak punya rumah. Besar kecil akibat dari bencana ini saya harap dapat perhatian dari pemerintah,” ujar Waturandang.
(FindaMuhtar)
Baca Juga:
26 Rumah di Treman Disapu Puting Beliung
Bupati Vonnie Panambunan Tinjau Lokasi Bencana Puting Beliung