Manado – Sekretaris Daerah Kota Manado Ir MHF Sendoh telah membuka Seleksi siswa teladan (sistel) dan calon paskibraka di aula serba guna SMK Negeri 3 Manado, Selasa (21/5/2014) kemarin. Melibatkan 114 peserta calon paskibraka dari 24 sekolah SMA/SMK/MA di Kota Manado.
Beberapa Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Manado mengkritisi seleksi paskibraka yang dinilai masih meninggalkan masalah, di tahun-tahun sebelumnya. Mereka menuturkan, Seleksi Calon di Batalyon 712 teling, dengan sistem seperti ke 2011 lalu, yang pernah diterapkan, yaitu Capas datang pukul 07:00 pagi, dan pulang pukul 17:00 sore tanpa menginap atau berkemah, tidak sesuai Pendekatan Desa Bahagia yang diterbitkan bukunya oleh Kemenpora RI.
Pada 2011, diungkapkan, ada capas yg menjadi korban saat pulang dari proses seleksi, karena jatuh di selokan disebabkan kelelahan, dan didapati penyakit asma. Namun pihak Dinas Diknas Manado, tidak bertanggung jawab.
Menurut anggota PPI Manado, ini merupakan pelanggaran, dan sangat mencederai pendidikan, sehingga mereka mempertanyakan proses seleksi capas tahun ini, akan transparan, akuntabel, atau tetap serupa dengan tahun sebelumnya.
Wulan Malendes, Purna Paskibraka 2004 dari SMA Kristen Eben Haezer Manado juga meragukan proses seleksi seperti itu bagi, karena dikhawatirkan Capas sulit memahami makna dari seleksi tersebut, sedangkan seleksi harus diselenggarakan secara intensif.
Ia juga mempertanyakan anggaran seleksi tahun lalu dengan tahun ini yang berbeda.
“Apakah ada tindak lanjut walikota terhadap diknas terhadap seleksi capas ini? Apakah seleksi tahun ini diadakan secara transparan?,” urai Wulan, Selasa (20/5/2014). (Semuel)