Ilustrasi
Bitung – Warga Kelurahan Manembo-nembo Bawah dan Tanjung Merah Kecamatan Matuari beberap hari ini dibuat bingung dengan kematian mendadak ternak peliharaan mereka. Warga mengaku, dalam sepekan ini, hampir setiap hari ada saja ternak yang mati mendadak tanpa diketahui apa yang menjadi penyebabnya.
Menurut pengakuan salah satu warga, Robby Singal, tenak seperti ayam dan sapi di dua kelurahan itu setiap hari ada saja yang mati mendadak. Dan ternak yang mati itu adalah ternak bantuan dari Dinas Peternakan Provinsi Sulut.
“Sampai saat ini, seudah ada sekitar 35 ekor sapi dan ratusan ayam yang mati mendadak. Dan hingga saat ini kami bingung apa yang menjadi penyebabnya, karena setiap hari ada saja yang mati mendadak,” kata Singal, Jumat (7/8/2015).
Singal berharap, instansi terkait bisa segera datang mengecek dan mencari tahu apa yang menjadi penyebab ternak bantuan itu mati mendadak. Apalagi kejadiannya terus terjadi hampir setiap hari.
Sementara itu, Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kehutanan dan Ketahanan Pangan Pemkot Bitung, Marlen Ligouw mengaku kaget mendengar informasi tersebut. Tapi dirinya menyatakan, dalam beberapa bulan ini banyak ternak yang mati karena pengaruh cuaca.
“Saat ini musim panas, ditambah lagi angin kencang sehingga virus mudah menyebar dan menyebabkan kematian ternak. Namun kami akan cek dilapangan agar bisa memastikan penyebab kematainnya,” kata Ligouw.
Ia juga menduga, penyebab kematian ternak sapi bisa dikarenakan kurang gizi atau kurang pakan dan makanan rumput mulai mengering akibat musim kemarau. Serta tidak menutup kemungkinan, sapi yang mati mendadak karena makan rumput yang baru disemprot pestisida.
“Kalau kematian ayam, itu pasti gara-gara virus yang menyebar lewat udara,” katanya.(abinenobm)