Manado-Dalam upaya mendorong upaya pers ikut serta dalam pemberantasan korupsi serta tetap bersikap professional dan taat Kode Etik Jurnalistik dalam liputannya, Dewan Pers menggelar pelatihan jurnalistik liputan khusus korupsi, Senin (15/6/2015).
Kegiatan yang digelar di Hotel Quality Manado ini diikuti puluhan jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) serta perwakilan dari organisasi profesi lainnya.
“Pelatihan ini sekaligus memberikan pemahaman kepada pers untuk mengembangkan liputan berperspektif pemberitaan korupsi,” ungkap Muhammad Ridho Eisy, Anggota Dewan Pers sekaligus Ketua Komisi Pengaduan.
Dalam kesempatan itu, Ridho juga banyak membeberkan bagaimana konspirasi antara pers dan pelaku koruptor dalam membangun opini publik yang tentu saja jauh dari upaya pemberantasan korupsi. “Maka itu pers seharusnya terus memainkan perannya dalam ikut membangun dan memerangi korupsi,” papar dia.
Sementara itu, Jimmy Silalahi yang juga Anggota Dewan Pers membeberkan bagaimana ide membangun liputan untuk melawan korupsi di Indonesia.
“Perang terhadap korupsi masih harus dilakukan di Indonesia. Setelah dicanangkan UU Anti Tindak Pidana Korupsi dan pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ternyata praktek korupsi merajalela. Korupsi yang tadinya cenderung di pusat, di era otonomi ini menimbulkan fenomena bahwa korupsi merata dari pusat sampai semua daerah. Pers harus mampu ambil peran dalam memerangi korupsi,” papar Jimmy.
Sedangkan Wakil Koordiantor Indonesian Corruption Watch (ICW), Agus Sunaryanto menegaskan, peran media sangat besar dalam memberi kontribusi data dan informasi bagi lembaganya untuk ikut memberantas korupsi. “Kerjasama dengan media ini sangat penting. Kami juga bisa sebaliknya, memberikan data dan informasi yang bisa menjadi bahan pemberitaan bagi media,” papar Agus.(Finda Muhtar)