Manado, BeritaManado.com — Kondisi terkini Pulau Likri yang butuh perhatian lebih diakui oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa lewat Sekretaris Daerah (Sekda) Lynda Wantania.
Lynda menyebut belum banyak sentuhan yang dirasakan oleh Pulau Likri yang berada di Danau Tondano, Kabupaten Minahasa ini.
“Namun untuk mewujudkan Danau Tondano sebagai kawasan pariwisata, pasti akan ada program pemerintah ke situ. Minimal pengamanan jangan sampai digunakan untuk kepentingan yang tidak sesuai,” ujar Lynda.
Lynda pun mengungkapkan, Pulau Likri harusnya sudah masuk dalam pengelolaan dari Balai Wilayah Sungai (BWS), bahkan sebenarnya sudah ada anggaran pengembangan tapi tidak berjalan, padahal anggarannya sudah sempat disiapkan.
Hal itu karena kewenangan Pulau Likri dan Danau Tondano ada di pemerintah pusat, lewat Balai Wilayah Sungai.
Meski demikian, kata Lynda, mengingat lokasinya ada di Kabupaten Minahasa, maka Pemerintah Kabupaten Minahasa dan Pemerintah Provinsi Sulut turut membantu.
“Apalagi dengan adanya bantuan Presiden lewat TNI, yaitu kapal-kapal untuk pembersihan Danau Tondano. Urusan pendanaan dan lainnya itu di luar wewenang kami karena itu di BWS, instansi vertikal di bawah PU. Jelasnya kami berharap saat melakukan penanganan terhadap Danau Tondano, Pulau Likri juga turut disertakan,” pungkas Lynda.
Sebelumnya diberitakan, kondisi Pulau Likri yang terletak di Danau Tondano, Kabupaten Minahasa sedang tidak baik-baik saja.
Sempat dibanggakan sebagai salah satu destinasi wisata favorit, namun kini kondisinya tidak layak lagi disebut sebagai destinasi wisata.
Kondisi ini sangat disayangkan mengingat, Pulau Likri masuk dalam proyek unggulan Kabupaten Minahasa karena merupakan bagian dari destinasi wisata yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Nomor 2 Tahun 2023.
Pulau Likri pernah dipaparkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Lynda Wantania dalam ajang yang menjadi bagian dari Regional Investment Relation Unit (RIRU) Sulut, yaitu North Sulawesi Investment Challenge 2024 di Hotel Luwansa Manado, Kamis (18/7/2024).
Pada ajang itu, Minahasa bersaing dengan 2 kabupaten-kota lainnya yaitu Tomohon dan Bolaang Mongondouw.
Lynda saat itu mengungkapkan, proyek pengembangan Pulau Likri telah berjalan dengan total perkiraan biaya sekitar Rp33 miliar.
(srisurya)