Kema – Perwakilan PT Elang Nusantara Air (ENA) sebagai pemilik pesawat dengan nomor PK ELR type THRUSH 510P yang jatuh di perairan Minahasa Utara (Minut), akhirnya Selasa (2/12/2014) malam, tiba di lokasi jatuhnya pesawat. Dikatakan bahwa tragedi tersebut adalah yang pertama kalinya menimpa pesawat milik PT ENA.
Kepala Operasi PT ENA Nuryanto, menyesali kejadian naas yang melibatkan dua karyawan masing-masing Ronny Jastril (Co Pilot) dan Fian Sophian (Mesinis) yang telah bekerja sekitar empat sampai lima tahun itu.
“Kejadian ini sungguh tak terduga. Padahal pesawat itu kondisinya masih baru. Dari delapan armada pesawat milik PT Elang Nusantara Air yang bermarkas di Kalimantan, baru kali ini mengalami kejadian demikian. Pihak perusahaan akan bantu keluarga korban. Apapun kondisi dua korban itu sudah kewajiban dan perusahaan punya aturan untuk mengcover keluarga korban,” kata Nuryanto.
Nuryanto mengakui, pesawat tersebut bermuatan pupuk untuk pemupukuan di perkebunan Lere Papua, setelah sebelumnya mengantar penumpang ke Gorontalo. Namun saat hendak menuju Ternate cuaca buruk sehingga pesawat mengalihkan penerbangan ke Bandar Udara Sam Ratulangi Manado.
Sayangnya, sebelum sampai di Manado, pesawat putus kontak dan jatuh di perairan Minut.
Keluarga korban kata Nuryanto sudah dihubungi oleh managenen PT Elang Nusantara Air.
Pesawat jatuh pada koordinat 01 derajad 21′ 53″ N dan 125 derajat 07′ 30″ E sekitar tiga mil dari Pantai Firdaus Kema. (finda)