Diskusi bersama PSI dan BMI Sulut.
Minut, BeritaManado.com – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Brigade Manguni Indonesia (BMI) sepakat membela kebebasan beragama di Sulawesi Utara.
Hal itu menjadi garis besar dalam pertemuan antara Ketua PSI Sulut Melky Pangemanan dan Tonaas DPD BMI Sulut Deany Keintjem beserta jajaran, Kamis (1/8/2019) malam.
“Marilah kita berpikir secara cerdas dan memahami apapun isu yang ada. Jangan kita terprovokasi, mari kita jaga bersama persatuan yang bisa kita nikmati saat ini karena perjuangan para pendahulu kita tidaklah mudah,” ujar Keintjem.
Lanjut Keintjem, BMI mendukung langka Ketua PSI Sulut Melky Pangemanan yang mengecam tindakan pelarangan beribadah yang dilakukan masyarakat, agama manapun.
Disisi lain, Tonaas BMI Sulut dr Makmun Djaafara menghimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan video-video yang beredar bahwa ada penyegelah mushola di Desa Tumaluntung Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara.
“Bagi BMI, NKRI harga mati sehingga berita tersebut harus kita kaji kita hadapi dengan hati tenang hati yang jernih dan kita bangun bangsa ini dengan semangat kebhinekaan jangan gampang terhasut karena torang samua Basudara,” pungkasnya.
Ketua PSI Sulut Melky Pangemanan mengakui, pernyataannya menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Namun demikian PSI, menurut Pangemanan berprinsip memegang teguh konstitusi UUD 1945 Pasal 29 Ayat 2, dimana setiap warga negara Indonesia berhak dan dilindungi memeluk agama dan beribadah.
“Konstitusi menegaskan negara harus menjamin. Negara wajib memberi perlindungan hingga memfasilitasi bukan menghalangi. Jadi, yang menjadi fokus kecaman saya adalah soal kebebasan beribadah. Tapi saya juga mengapresiasi langkah pemerintah dan melihat ada langkah positif dari pihak pemerintah dan umat islam sendiri,” jelas Pangemanan didampingi Wakil Ketua PSI Sulut Jurani Rurubua.
Terkait pertemuan dengan BMI Sulut, Pangemanan menyatakan pertemuan tersebut sangat positif guna klarifikasi.
“Bagi kami PSI maupun saya secara pribadi klarifikasi BMI ini sangat positif ini adalah bagian dari demokrasi dan tanggungjawab moral kami menyampaikan ini kepada publik supaya publik diberikan informasi yang benar tidak parsial tapi memperoleh informasi yang koperhensif. Inilah bagian dari upaya kita memelihara keberagaman yang ada, spirit kebangsaan tidak melihat SARA manapun. Inipun jadi komitmen kami, komitmen kebangsaan yang adalah DNA PSI,” kunci Pangemanan.
(Finda Muhtar)