Amurang—Hari ke-4, Kamis (30/8) hari ini mogok Persatuan Sopir Amurang Minahasa Selatan (PSAM) belum ada tanda-tanda soal menghilangnya kendaraan umum taksi gelap beroperasi. Malahan, banyak sekali taksi gelap melakukan operasi dan menaikan penumpang di sepanjang jalan Trans Sulawesi secara diam-diam.
Ketua PSAM Johny Lumowa kepada media ini menyebut bahwa sampai hari keempat mogok kami adalah sebagaimana melihat keberadaan yang ada. ‘’Bahwa, tuntutan agar supaya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika serta Polres Minsel dapat melakukan operasi gabungan. Sekaligus menindaklanjuti semua kendaraan taksi gelap yang beroperasi di Minsel pada umumnya,’’ ujar Lumowa.
Menurut Lumowa, bahwa selama ini taksi gelap beroperasi di beberapa kecamatan juga sepertinya ada yang koordinasi. Bahkan, taksi gelap yang beroperasi di Minsel sekitaran ratusan. Maka dari itu, lebih banyak penumpang memilih taksi gelap ketimbang kendaraan umum yang parkir di terminal.
‘’Dari beberapa tuntutan PSAM meminta agar supaya, Polres Minsel lakukan operasi besar-besaran dan menindaklanjuti semua kendaraan yang diduga beroperasi sebagai taksi gelap. Lebih parah lagi, banyak kendaraan taksi gelap milik anggota polisi. Dengan demikian, sikap kami adalah kendaraan milik anggota polisi juga harus ditahan dengan sanksi melanggar UU yang berlaku,’’ tegasnya.
Ditambahkannya, akibat banyaknya kendaraan taksi gelap beroperasi di Minsel dan sekitarnya. Maka, kerugian yang kami alami adalah tak bisa menutupi setoran kepada ehnar. ‘’Bahkan, untuk bus enam bola baru berangkat ke Manado PP harus menunggu dua atau tiga hari. Kenapa demikian, karena taksi gelap yang begitu banyak beroperasi di Minsel. Dengan demikian, saya menyatakan apabila tidak ada perubahan mendatang, maka kami akan kembali melakukan demo dan mogok seperti ini,’’ ungkap Lumowa dengan nada keras. (and)