Manado, BeritaManado.com — Angka kasus pasien positif Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Sulut terlebih di Kota Manado berpotensi bertambah.
Sebab, sebagaimana data yang diterima BeritaManado.com dari Koordinator Wilayah (Korwil) Ikatan Geograf Indonesia (IGI) Sulut sekaligus merupakan Sekretaris Gugus Tugas Peduli COVID-19 Nahdlatul Ulama (NU) Sulut, Agus Santoso Budiharso, hingga tanggal 28 Mei 2020 jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) adalah sebanyak 31 orang, PDP sebanyak 70 orang, Positif COVID-19 sebabyak 177 orang, Sembuh 18 orang dan meninggal 25 orang dan akan terus bertambah.
“Jumlah penduduk Kota Manado berdasarkan data Dukcapil tahun 2020 adalah berjumlah 482.572 orang yang tersebar dalam 87 Kelurahan. Adapun jumlah penduduk yang berusia diatas 60 tahun adalah berjumlah 58,307 orang. Usia diatas 60 tahun ini diduga rentan terhadap COVID-19,” ujar Agus Santoso Budiharso yang juga Wakil Ketua Pengda KAGAMA Sulut.
Dirincikan Budiharso, dengan menggunakan pemodelan Chime dengan Arcgis Pro versi 2.5 dan dirancang 60 hari kedepan maka akan mengasilkan beberapa prediksi.
“Seperti proyeksi harian sensus rumah sakit dalam proyeksi kami didapat bahwa orang yang dirawat setiap harinya adalah akan mencapai jumlah sekitar 17 orang pada tanggal 8-9 Juli 2020. Sedangkan yang akan menempati ICU diproyeksikan sebanyak 6 orang dan yang akan memerlukan ventilator akan mencapai 5 orang,” jelas Budiharso.
Kemudian, lanjutnya, terkait proyeksi penerimaan pasien harian puncak grafik akan terjadi pada tanggal 7-8 Juli.
“Dengan rincian bahwa pasien baru yang akan masuk rumah sakit adalah rata-rata 2,3 orang per hari dan yang akan masuk ICU adalah sebanyak 1 orang setiap harinya dan yang akan memerlukan ventilator setiap hari adalah rata-rata mencapai 1 orang,” kata Budiharso.
Ketiga, tambahnya, proyeksi orang yang rentan, terinfeksi dan sembuh maka puncak pandemi akan terjadi diperkirakan pada tanggal 16-17 Juli 2020.
“Dengan rincian pada saat itu yang rentan adalah sebanyak 2182 orang dan yang sembuh 2220 orang dan yang terinfeksi COVID-19 adalah sebesar 1145 orang,” ujarnya seraya kembali menegaskan bila hal itu berdasar hasil analisis.
Untuk itu, dia berprediksi, saat ini di Manado grafik atau jumlah orang yang terpapar COVID-19 masih sedang dalam fase peningkatan yang cukup signifikan.
Adapun berkaitan dengan rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Manado akan memberlakukan kebijakan pembatasan (perketat) orang masuk-keluar Manado maka sudah sangat tepat.
“Namun juga perlu kebijakan tambahan lainnya untuk mempercepat pemutusan tranmisi COVID-19 ini. Kebijakan tambahannya antara lain mewajibkan orang menggunakan masker di tempat umum, mengatur orang keluar masuk pasar dan pusat perbelanjaan, mengatur jam kerja jual beli dan penggunaan APD pada semua yang memasuki pasar. Dan juga terus menerus melakukan kebijakan social distancing dan juga physical distancing di tempat umum,” urainya seraya berharap jika itu semua diterapkan dapat memberikan pemahaman kepada seluruh warga Manado akan arti pentingnya melakukan social distancing, penggunaan protokol Kesehatan disetiap kegiatan.
(AnggawiryaMega)