AMURANG– Proyek Turus Jalan dan Kebun Bibit Rakyat (KBR) Dinas Kehutanan (Dishut) Kabupaten Minsel sedang dilidik Polres Minsel. Bahkan, pihak penyidik telah memanggil 8 staf Dishut Minsel untuk dimintai keterangan soal proyek diatas.
Mantan Kepala Dinas Kehutanan, Ronny Suwarno, SSos ketika berbincang-bincang dengan wartawan media ini akhir pekan, bahwa penyaluran setiap kelompok, tahap pertama sudah disalurkan. Sewaktu dirinya menjabat Dishut Minsel, proyek ini berjalan dengan 29 kelompok.
“Untuk program tersebut, memang sudah berjalan sesuai aturan. Itupun program langsung dari Balai Pemantauan Daerah Aliran Sungai (BP-DAS) Tondano di Manado. Untuk satu kelompok mendapat aliran dana sampai Rp 50 juta. Dari 29 kelompok, ingat itu program yang pertama,” sebut Suwarno .
Ronny mengatakan setelah sukses pada penyaluran pertama, maka untuk keduanya tetap diberikan oleh Balai. Menyikapi hal diatas, bahkan proyek yang sama tahun 2011 ini berjumlah 44 kelompok. Tahu-tahu, muncul masalah. Lantas, siapa yang salah dengan kasus ini. Namun demikian, Suwarno menyerahkan kepada pihak penyidik Polres Minsel untuk melakukan penyelidikan.
‘’Pasti, bila proyek ini berjalan dengan baik, tak ada masalah dalam proyek ini. Sebab, dana ini dari BP DAS. Tak mungkin, BP DAS ingin menyalagunakan dana tersebut. Sedangkan, Dishut Minsel tak tahu. Namun demikian, ternyata ini semua kesalahan dari dalam,’’ jelas mantan Kepala Badan Kesbangpol danLinmas Kabupaten Mitra ini.
Ditambahkan Suwarno, sangka untuk penyaluran, kata Ronny tidak segampang. Dikarenakan ada beberapa tahap yang harus dilalui.”Untuk penyaluran tidak segampang ya. Banyak syaratnya, kalau sudah beres, maka itu akan langsung disalurkan,” tambahnya.
Proyek KBR Dishut Minsel tahun 2011 sebanyak 44 kelompok. Satu kelompok mendapat dana Rp 59. 380 000. Sehingga dikali 44 kelompok total Rp 2,6 Milyar. Kata salah satu saff Dishut, dananya sudah disalurkan kepada setiap kelompok.
“Namun pencairan baru 40 persen dari Rp 59. 380 000 tersebut. Tetapi dana langsung ditransfer ke rekening masing-masing kelompok,” ucap salah satu staf yang tidak mau namanya ditulis.
Ditanyakan mengenai adanya potongan, katanya Dishut Minsel tak ada namanya potongan sebab dana langsung ditransfer ke rekening mereka.
“Sebab tiap kelompok memiliki rencana usulan kegiatan sendiri, sehingga mereka sendiri yang mengusahakan bibit tersebut,” imbuhnya sambil menyebut dana tersebut disalurkan kesetiap rekening kelompok penerima. (ape)