Minut, BeritaManado.com – Punya rumah bersebelahan dengan gardu listrik PLN tentu memberi rasa was-was bagi penghuni rumah.
Apalagi jika gardu tersebut jaraknya hanya sekitar 1 meter dari teras rumah.
Keselamatan nyawa anggota keluarga dan masyarakat setempat, ikut terancam.
Kira-kira begitu yang dirasakan Paulus Rondonuwu (50-an) warga Desa Sarawet, Jaga 1, Kompleks Gereja GMIM Baitel Sarawet, Kecamatan Likupang Timur, yang dalam tiga tahun terakhir mencemaskan kondisi gardu samping rumahnya.
Gardu ini dianggap membahayakan nyawa keluarganya karena tanah tidak padat dan kayu-kayu pijakan yang sudah lapuk.
Bahkan pernah ia sedang duduk di teras lalu kejatuhan kayu lapuk dari atas gardu.
Gardu ini bukan hanya dekat rumahnya tapi juga hanya berjarak 2 meter dari jalan raya.
“Saya sudah bertahun-tahu kasih tahu ke PLN cabang Likupang, ke PLN Airmadidi tapi sampai sekarang tidak pernah direspon,” kata Paulus, Minggu (11/3/2018).
Namun sayang, bukan mendapat respon postif dari PLN, Paulus justru kaget, saat Selasa (13/2/2018), meteran listrik di rumahnya sudah dibongkar total.
Pemutusan sepihak oleh oknum PLN rupanya terjadi ketika tidak ada orang dirumah.
Selain itu tidak ada pemberitahuan atau surat peringatan sebelum pemutusan tersebut.
“Saya sengaja tidak bayar supaya mereka (orang PLN) bisa bertemu untuk saya kasih tau supaya gardu ini dipindahkan. Jangan nanti sudah makan korban baru dipindahkan,” ujarnya.
Menurut Paulus, hampir satu minggu dia bolak-balik ke PLN Airmadidi untuk meminta gardu dipindahkan dan ia berjanji semua tunggakan listrik akan dibayar.
“Setiap saya datang karyawan disitu bilang pimpinannya tidak ada. Padahal saya datang baik-baik bermohon dan mau bayar kewajiban saya. Memang torang cuma orang biasa jadi dorang pandang enteng kalo mungkin pejabat punya rumah langsung dikasih pindah itu gardu berbahaya itu,” keluhnya.
Bukan hanya Paulus, semua warga berharap gardu kecil itu dipindahkan karena terlalu dekat dengan jalan raya.
“Tanah penahan sudah lapuk memang harus kasih pindah.. sewaktu-waktu bisa roboh ke jalan atau ke rumah bahkan ke arah gereja di sini,” ujar Jonly Rawung warga Likupang lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari PLN Likupang maupun ranting Airmadidi terkait keberadaan gardu tersebut.
(Finda Muhtar)