Langowan, BeritaManado.com — Sukses pelaksanaan rangkaian perayaan Jumat Agung di beberapa paroki menyisakan cerita tersendiri yang berhasil dihimpun BeritaManado.com dari berbagai sumber di Paroki St. Petrus Langowan, St. Yoseph Kawangkoan dan St. Fransiskus Xaverius Kakaskasen.
Pembina OMK Stasi St. Ignasius Kakas Paroki St. Petrus Langowan Jovi Rompas mengatakan bahwa meski waktu persiapan tidak cukup panjang, akan tetapi apa yang dilakukan OMK sudah sangat maksimal dan akan diperbaiki kedepannya.
Demikian juga dengan pusat paroki St.Petrus Langowan, dimana Ketua Panitia Pra Paskah dan Paskah 2018 Edy Mandey mengatakan bahwa secara manusiawi sebenarnya kemampuan yang ada tidak mampu untuk merancang segala sesuatu khususnya pada prosesi jalan salibnya.
Beralih ke Paroki St.Fransiskus Xaverius Kakaskasen, dimana untuk kesekian kalinya OMK kembali mengambil bagian penting pada upacara atau prosesi untuk membawa umat kedalam suasana refleksi batin betapa berharganya pengorbanan Yesus di kayu salib.
Dalam implementasinya, OMK Stasi Kebangkitan Kristus Kinilow mencoba membangkitkan kembali memori umat akan seperti apa perjalanan Yesus menuju bukit golgota dengan mengadakan sebuah prosesi jalan salib hidup dengan implementasi peran yang sangat natural, terutama pada karakter Bunda Maria sebagai ibu Yesus.
Makna kematian Yesus juga tak ketinggalan dihayati oleh umat Katolik Stasi Pinabetengan Paroki St. Yosep Kawangkoan, juga dengan andil dari kreativitas para OMK, dimana suasananya mampu membangkitkan perasaan atau emosi yang sanggup menyentuh hati, hingga beberapa umat nyaris tak bisa menahan air mata.
“Saya percaya, apa yang dilakukan teman-teman Pembina OMK, pimpinan umat maupun panitia, itu semua bukan semata menjalankan tugas saja, melainkan sebagai bentuk perwujudan semangat iman akan Yesus yang sudah mati dan bangkit untuk kesekamatan umat manusia,” kata Jovi Rompas, Minggu (1/4/2018).
(Frangki Wullur)