Tomohon, BeritaManado.com — Menuju Hari Pungut Hitung, Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon, pasangan Caroll Senduk dan Wenny Lumentut (CSWL) makin disenangi publik.
Buktinya, hasil survei bertajuk perilaku pemilih dalam Pilkada Tomohon yang dilakukan Indonesian Observer pada 14 – 18 Oktober 2020.
Sesuai hasil yang dirilis, Jumat (30/10/2020), dengan pertayaan tertutup menempatkan CSWL unggul dengan 65,4 persen.
Di posisi kedua, Jilly Gabriella Eman dan Virgie Baker (JGE-VB) meraih 22,8 persen.
Sementara Paslon Independen Robert Pelealu-Fransiskus Soekirno (RoSe) mendapat presentase 1,3 persen.
Dengan swingvoters yakni 10, 6 persen.
Sedangkan pertanyaan terbuka, hasilnya tak jauh berbeda, CSWL tetap unggul jauh dengan meraih 64,7 persen, disusul JGE-VB 22,7 persen dan RoSe 1,2 persen, dengan tingkat Swingvoters mencapai 11,5 persen.
Pengamat Politik Prof Welly Areros menilai melejitnya elektabilitas Caroll-Wenny disebabkan beberapa faktor.
Pertama yaitu adanya pergesaran kekuatan yang mengarah ke kedua figur ini.
Sehingga ini menjadi kekekuatan bagi PDI Perjuangan di Pemilihan Wali Kota Tomohon.
“Ini menandakan keinginan masyarakat untuk adanya perubahan kepemimpinan. Apalagi gejalah yang berubah sekarang tak lepas dari persiapan figur baik Caroll Senduk dan Wenny Lumentut. Itu bisa dilihat bagaimana keikutsertaan keduanya di kontestasi politik, serta telah berbuat untuk masyarakat,” katanya.
Faktor kedua, dikarenakan pesaing yang diusung dari Golkar, menurut Areros tak begitu mempunyai pengalaman di Politik.
Berbeda jika yang diusung kader yang sudah betul-betul matang seperti Miky Junita Linda Wenur (MJLW) dan Syerly Adelyn Sompotan (SAS).
“Jika diusung antara Miky Wenur ataupun SAS dari Golkar akan lain cerita. PDI-P pasti akan kesulitan. Dikarenakan dukungan akar rumput dan basis masa yang melekat kepada kedua figur tersebut. Serta baik Miky Wenur ataupun SAS sudah dikenal dan telah berbuat di masyarakat,” terang Akademisi Unsrat ini.
Adapun faktor lain yang membuat tingkat kesukaan masyarakat terhadap CSWL yaitu dengan merapatnya sejumlah tokoh-tokoh berpengaruh.
“Merapatnya sejumlah tokoh berpengaruh atau figur yang pernah bertarung di Pilwako ke CSWL tentu mempunyai dampak. Hal tersebut yang membuat tingkat kesukaan masyarakat ke CSWL begitu meningkat,” tukas Areros.
Sementara dengan sisa waktu yang tinggal sebulan lebih, tingkat elektabiltas paslon CSWL berpotensi akan lebih menkingkat.
Dikarenakan menurutnya, masyarakat Kota Tomohon lebih cenderung memilih karena faktor figur bukan karena jumlah parpol.
“Jika dinilai dari survei dan poling tingkat elektabilitas CSWL terus mengalami peningkatan. Justru ini menandakan masyarakat Tomohon menginginkan sebuah perubahan,” tandasnya.
(***/Dedy Dagomes)