Manado – “Meredam tindakan kritis adalah kerugian besar bagi publik” jelas Prof DR Lucky Sondakh saat beritamanado bertanya tentang peran mahasiswa dalam membangun atmosfir akademik.
“Kekritisan bisa dilihat dari dua aspek, pertama apakah kritik tersebut kritik untuk kemajuaan ataukah hanya sebagai sarana untuk eksistensi diri mahasiswa” tuturnya. Menurut Sondakh, melihat atmosfir akademik tidak bisa diukur hanya pada satu aspek namun harus dilihat dari banyak aspek. Kalau lewat atmosfir akademik yang kondusif maka akan tercipta karakter dari setiap elemen yang memiliki keterpaduan.
“Disinilah dapat dilihat bahwa betapa pentingnya sebuah kritikan yang membangun, sebab orang tidak akan menilai dirinya sendiri, yang layak menilainya adalah orang lain” ungkap Sondakh menambahkan.
“Setiap persepsi dan pandangan masing-masing orang berbeda, tapi kalau diminta tangapan saya hanya bisa berharap atmosfir akademiklah yang nantinya membawa kita berbeda dengan yang lain” jawab Sondakh ketika beritamanado menanyakan mengenai keadaan kampus apakah masih terlestarikan lingkungan akademis yang kondusif.(gn)