Manado – Sementara itu Jems Tuuk, anggota Pansus pembahas LKPJ Gubernur tahun 2015 mempertanyakan peranan Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) yang belum bisa meningkatkan produksi pertanian dan mengatasi kemiskinan masyarakat nelayan di Sulawesi Utara.
“Sebetulnya pertanyaan ini lebih tepat saya sampaikan pada SKPD terkait, namun saya hanya ingin tahu dari sisi penyuluhan yang dilakukan Bakorluh yang memiliki 900 penyuluh.
Mengapa produksi beras per hektar dibandingkan tahun 90-an menurun. Dari 2,5 ton tinggal 1,5 ton. Soal perikanan, kehidupan nelayan tetap miskin. Dari sisi penyuluh kendalanya dimana?” terang Jems Tuuk pada rapat yang dipimpin Ketua Pansus Ferdinand Mewengkang, Rabu (13/4/2016) sore.
Terkait pertanyaan Jems Tuuk, Kepala Bakorluh Sulut, Ir Jefry Senduk memberikan alasan turunya produksi beras disebabkan perubahan iklim yang mempengaruhi ketersediaan air.
“Disamping itu ketersediaan benih unggul mulai kurang. Nelayan miskin karena kurang sarana prasarana. Namun kami selalu melakukan pendampingan pada instansi teknis terkait,” jelas Senduk pada rapat yang dihadiri Sekprov Siswa Rachmat Mokodongan. (jerrypalohoon)