Manado-Produk kelapa dan turunannya (integrated coconut) berhasil mendatangkan devisa sebanyak 646,61 juta dolar AS dengan volume 499.772,13 ton pada 2011. Ekspor komoditas ini menyumbang sekitar 76,72 persen dari total ekspor Sulut tahun tersebut.
“Komoditas kelapa yang paling banyak mendatangkan devisa bagi Sulut, terutama minyak kelapa kasar atau Crude Coconut Oil (CCO) mampu mendatangkan devisa sebanyak 391,85 juta dolar,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan, di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (17/1).
Sanny mengatakan, minyak kelapa kasar Sulut yang berhasil diekspor ke berbagai negara mencapai 225.889,38 ton. “Minyak kelapa kasar selain untuk bahan baku pangan telah berkembang diolah menjadi biodiesel. Karena itu, permintaannya terus meningkat,” kata Sanny.
Selain komoditas CCO tersebut, produk turunan kelapa lainnya yang cukup dominan memberi dorongan terhadap ekspor, yakni minyak goreng kelapa 184,97 juta dolar dengan volume 105.333,44 ton atau 21,95 persen, tepung kelapa 28,28 juta dolar dengan volume 11.835,83 ton, bungkil kopra 24,28 juta dolar dan volumenya 130.357,64 ton.
Devisa yang disumbangkan produk turunan kelapa tersebut mengalahkan produk perikanan dan turunannya dengan perolehan devisa sebanyak 90,39 juta dolar dari volume 23.283,87 ton atau 10,72 persen. Sementara produk sawit dan turunannya 72,04 juta dolar dengan volume 122.132,01 ton atau 8,55 persen, menyusul kemudian produk pala 26,26 juta dolar.
Ekspor Sulut tahun 2011 mencapai 842,85 juta dolar, tumbuh 43,64 persen dibandingkan tahun 2010. Sementara volume meningkat dari 581.203,12 ton menjadi 658.244,84 ton atau naik 13,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya