Bitung – Komisi I DPRD Sulut meminta jajaran kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap tiga agena LPG 3 Kg di Kota Bitung. Pasalnya, dari data yang didapatkan, PT Gasmindo Utama menyatakan stok LPG untuk Kota Bitung dan wilayah Sulut lainnya sangat mencukupi dan itu dibuktikan dengan masih adanya dua kapal pengangkut LPG yang belum merapat ke dermaga untuk bongkar muatan.
“Menager PT Gasmindo Utama, Ridwan Gunawan menyatakan stok LPG aman dan ia menjamin tidak ada kelangkaan selama ini tapi kenyataannya tidak demikian dilapangan,” kata Ketua Komisi I DPRD Sulut, Jhon Dumais, Senin (30/12/2013).
Ia menduga, kelangkaan yang mengakibatkan harga melangbung hingga Rp45 ribu per tabung akibat ada permainan dari tiga agen LPG yang notabene hanya dimiliki satu orang yakni Netty Karundeng. “Ini yang harus ditelusuri aparat kepolisian, jangan sampai ada permainan dari agen karena ratusan pangkalan saja setiap hari harus mengantri untuk mendapatkan jatah LPG,” katanya.
Tak hanya itu, Dumais mendesak Kapolda Sulut, Brigjen Robby Kaligis dan Kapolres Kota Bitung, AKBP Hari Sarwono menindak tegas pemilik agen jika terbukti sengaja melakukan penimbunan. Karena tindakan tersebut telah menyengsarakan masyarakat dalam merayakan Natal dan tahun baru.
“Melakukan penimbunan merupakan pelanggaran hukum dan merugikan masyarakat. Itu harus ditindak,” katanya.
Ia juga meminta Pertamina sebagai penentu kebijakan agar menambah kuota LPG di Kota Bitung dan daerah lain. Serta mempertimbangkan tiga agen LPG yang dipegang oleh satu pemilik di satu lokasi yang sama.
“Wajar jika LPG langka karena penyalurannya dimonopoli oleh satu orang saja,” katanya.(abinenobm)