Airmadidi – Jeffry Polii sebagai Ketua Kelompok Tani Doud di Desa Sukur, Kecamatan Airmadidi, menduga bantuan alat-alat pertanian mubasir dan tak tepat sasaran.
“Bantuan seperti tarcktor dan hand tracktor, sudah ada sejak 2006. Mana alat itu? Coba ditunjukan? Kami pun sebagai kelompok tani yang resmi, sampai saat ini tak pernah mendapat bantuan,” ujar Polii pada beritamanado.com, Rabu (12/3/2014)
Polii mengakui, untuk bisa mengeloah hasil pertanian kelompok tani, mereka harus menyewa hand tracktor di kelompok tani lain.
Adapun pemberian bantuan belasan hand tracktor di akhir tahun 2013. Polii menduga ada unsur kepentingan politik. “Katanya bantuan itu hanya didapat oleh kelompok tani karena ada aspirasi dari dewan,” ujar Polii. (robin)