MITRA, BeritaManado.com – Kapolda Sulut Brigjen Pol Drs Wilmar Marpaung SH menyerahkan sepenuhnya penyelesaian sengketa lahan tambang Pasolo Ratatotok ke pihak Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Pemkab Mitra).
Penegasan ini disampaikan Kapolda disela-sela dialog dalam rangka penyelesaian status kepemilikan lahan tambang antara Elisabeth Laluyan (Ci Gin) dengan Semuel Mamahit bersama istrinya Tetty, Kamis (7/5/2015) di halaman kantor Kecamatan Belang.
“Untuk penyelesaian masalah ini saya serahkan ke Pemkab Mitra. Dan kepada bupati supaya segera melakukan mediasi dengan kedua pihak. Jika sudah ada kesepakatan, silahkan untuk kembali melakukan kegiatan pertambangan dengan catatan tidak boleh ribut-ribut lagi,” tegas Kapolda.
Tak itu saja, Akte Jual Beli (AJB) yang kini dikantongi pihak Elisabeth Laluyan agar segera dibatalkan jika memang tanah tersebut merupakan kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT).
“Berkaitan dengan proses hukum yang sementara dilakukan pihak kepolisian, saya minta masyarakat untuk pro aktif mendukungnya. Untuk tindakan kekerasan yang menurut warga dilakukan oknum kepolisian, segela kerugian akan kami tanggung, dan memproses oknum-oknum yang bersangkutan sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Marpaung.
Bupati Mitra James Sumendap SH secara tegas menyatakan akan segera melakukan pertemuan untuk penyelesaian sengketa tersebut. “Perlu saya tegaskan, tanah yang dipersoalkan itu adalah tanah negara bukan milik satu pihak manapun. Jika ada yang keberatan, silahkan gugat saya,” tegas Sumendap.
Dijelaskannya, berdasarkan surat keputusan yang sudah dikeluarkan Kementerian Kehutan RI, saat ini kawasan tersebut adalah milik dari PT Hakian Willem Rumansi (HWR). Dimana mereka telah mengantongi ijin pinjam pakai dari kementerian kehutanan.
Sumendap sendiri mengakui tidak tinggal diam dengan persoalan yang terjadi itu. Sebab awalnya dirinya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan pertambang dengan catatan tidak boleh ribut-ribut. Dengan kondisi yang terjadi saat ini, Sumendap sendiri mengakui tak akan segan-segan menutup seluruh kegiatan pertambang di wilayah Ratatotok.
“Makanya saya minta sekarang semua berdamai. Mari kita bersama-sama menambang,” ujarnya sembari menegaskan, sebagai pemerintah dirinya akan membela mati-matian kepentingan rakyat asalkan tidak bertentangan dengan hukum. “Begitu sebaliknya, saya akan mendukung aparat jika rakyat saya salah,” tukasnya. (ruland sandag)