MANADO – Dipilihnya lokasi bangunan menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) oleh PLN Suluttenggo di Pineleng, karena lokasi ini penduduknya jarang. Maulana S, Kepala Proyek SUTT PLN Sulut, menjelaskan, SUTT merupakan menara penopang kawat konduktor, penghantar aliran listrik, yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Amurang.
“Kami akui mencari lokasi bangun menara di wilayah Manado sulit. Sudah padat pemukiman penduduk,” katanya, Selasa (08/02).
Ia menjelaskan, secara teknis, sumber listrik PLTU Amurang butuh menara, sebagai penopang kabel penghantar listrik. Di proyek ini, aliran listrik di pembangkit tersebut awalnya melewati daerah Lopana Amurang, sebagai gardu induk, dilanjutkan ke Tumpaan, Malalayang, Pineleng, Tombulu, dan Wanea. “Pasokannya hingga masuk Kota Manado,” ungkap Maulana.
Menurutnya, tim teknis sudah melakukan survei lapangan, mencari lokasi yang kiranya sesuai standar, yakni jauh dari keramaian masyarakat agar keberadaannya tidak mengganggu aktifitas. “Kami sudah masuk ke hutan-hutan, kompleks pekuburan, cari lokasi yang cocok. Pineleng-lah yang tepat akhirnya,” tuturnya.
Ia pun menambahkan, sebelum pembangunan menara, pihaknya pun melakukan sosialisasi secara empirik dan ilmiah ke warga yang rumah pemukimannya dilewati SUTT. Melakukan pemahaman ke warga, SUTT radiasinya aman, tidak sampai mengancam marabahaya. “Bila ada efek negatif timbul penyakit itu tidak benar. Informasi yang sesat,” katanya.
SUTT berbeda dengan Saluran Udara Ekstra Tinggi (SUTET) yang memiliki 500 Kilo Volt. SUTT hanya memiliki 150 Kilo volt dan yang di Pineleng memiliki 2×25 megawat, sangat baik untuk peningkatan pasokan kebutuhan listrik di Kota Manado khususnya. “Sekarang dirobohkan warga, pengerjaan jadi tertunda lama. Daftar tunggu pengguna jasa listrik juga akan tambah lama. Padahal daftar antreannya sudah panjang,” ujarnya. (abm)