Manado – Pelayanan Perusahaan Listrik Nasional (PLN) diibartkan seperti anak-anak. Pasalnya, pemadaman listirk yang terjadi di sebagian besar wilayah di Provinsi Sulut, terlebih khusus Kota Manado mencerminkan ketidak maksimalan pelayanan dari PLN terhadap para konsumennya yang sebagian besarnya adalah masyarakat.
“Memang ini PLN sama dengan anak-anak jo. Kse mati manyala ini lampu. Kalau anak-anak kan begitu ja bermain main akang itu kontak lampu. Sama noh dengan PLN sekarang. Suka-suka dorang kapan kase mati dan manyala. Tanpa mau pusing kondisi di masyarakat yang sudah tidak nyaman lagi,” ujar Arthur Rahasia, anggota DPRD Kota Manado.
Hal senada dituturkan Markho Tampi, legislator Kota Manado lainnya. Dirinya mengaku bingung dengan beragam alasan yang dilayangkan pihak PLN dengan adanya pemadaman bergilir yang rutin terjadi di Kota Manado, sehingga mengancam perekonomian dan kenyamanan masyarakat.
“Pertama katanya ada kerusakan. Setelah itu alasannya debet air turun. Abis itu alasan rusak alat lagi. Nyanda tau mana yang butul. Padahal masyarakat sudah sangat resah dengan kondisi ini. Tidak tahu sampai kapan akan begini terus. Ini bisa berdampak pada perekonomian perkotaan dan kenyamanan masyarakat setiap harinya,” ujar Tampi. (leriandokambey)