Pohon kelapa milik warga yang ditebang PLN di Lembeh
Bitung – Warga Kelurahan Paser Panjang Kecamatan Lembeh Selatan mengecam tindakan PLN Suluttenggo yang melakukan penebangan pohon kelapa tanpa pemberitahuan. Aksi itu dilakukan PLN disaat warga tengah disibukkan menyambut perayaan Natal bulan Desember lalu sehingga tak mengetahui adanya penebangan puluhan batang kelapa.
“Pihak PLN tidak pernah meminta ijin dan main tebang, padahal tanaman kelapa sangat berharga bagi kami,” kata salah satu pemilik kelapa di Kampung Pamburutan Kelurahan Paser Panjang Kecamatan Lembeh Selatan, Costantein Waloni, Senin (11/1/2016).
Costantein bersama sejumlah warga yang tanaman kelapanya menjadi korban mengaku tak mengetahui samasekali jika pihak PLN telah menebang tanaman mereka.
“Kalau alasnnya tanaman kelapa kami mengganggu kabel jaringan listrik harusnya berkoordinasi dulu, bukan asal main tebang,” katanya.
Pemilik lahan lain, Yappi Letto, meminta pihak PLN bertanggung jawab dengan aksi penebangan tanaman kelapa di lahan perkebunan miliknya. Mengingat aksi yang dilakukan PLN sangat merugikan, mengingat selain pohon kelapa yang ditebang juga ada sejumlah kayu yang memiliki nilai ekonomi bagi warga.
“PLN harus bertanggung jawab, karena tanaman kelapa dan pohon kayu, kami tanam, tidak tumbuh sendiri. Kami juga membayar pajak, jangan seenaknya menebang, ini harus ada ganti rugi,” kata Yappi.(abinenobm)