
Bitung, BeritaManado.com – Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung, dr Pitter Lumingkewas mengingatkan soal dampak badai El Nino terhadap kesehatan masyarakat.
El Nino merupakan istilah dari sebuah fenomena iklim yang dampaknya juga dirasakan di Kota Bitung, yakni adalah kondisi kering dan berkurangnya curah hujan. El Nino terjadi akibat interaksi rumit antara laut dan atmosfer yang berdampak luas kepada pola cuaca, ekosistem dan ekonomi.
“Fenomena ini harus diwaspadai karena dapat berpengaruh terhadap proses tahapan wabah penyakit melalui perubahan kondisi iklim dan dinamika ekologi,” kata Pitter, Senin (21/8/2023).
Pitter menyampaikan, ada sejumlah masalah kesehatan yang mungkin terjadi sebagai dampak dari El Nino. Masalah itu antara lain, peningkatan penyakit menular, peningkatan water borne disease yakni penyakit yang terjadi karena bakteri yang terbawa oleh air dan penurunan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Mantan Direktur RSUD Manembo-nembo Kota Bitung ini mengajak masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh melalui asupan gizi seimbang.
“Penyakit yang harus diwaspadai dengan dampak El Nino adalah penyakit menular, seperti demam berdarah dengue dan ISPA,” katanya.
Durinya juga mengajak setiap keluarga, harus mampu menjaga daya tahan tubuh anggota keluarga dengan konsisten memberikan asupan gizi seimbang.
“Kebersihan lingkungan juga harus tetap dijaga, pola hidup sehat dan berolahraga rutin,” katanya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak fenomena El Nino di Indonesia akan terjadi pada Agustus hingga September 2023.
Badan Pangan Dunia (FAO) juga telah mengeluarkan pernyataan yang mengharapkan negara-negara untuk melakukan risiko mitigasi dan intervensi segera dalam menghadapi kemungkinan kurangnya pasokan makanan dengan menyiapkan cadangan makanan strategis.
(abinenobm)