Rinondoran—Aksi pemblokiran pintu masuk PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya (MSM/TTN) kembali dilakukan puluhan wargra Desa Rinondoran Pantai Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara, Senin (18/2) pagi. Aksi ini dilakoni warga terkait janji PT MSM/TTN untuk membangun gorong-gorong yang belum direalisasikan sehingga pemukiman warga selalu menjadi langganan banjir kala sungai Araren meluap.
“Dari tahun 2007 perusahaan sudah berjanji membangun gorong-gorong untuk mengalihkan air sungai yang meluap agar tidak menggenangi pemukiman, tapi sampai saat ini belum juga direalisasikan,” kata sejumlah perwakilan warga, Yohan Kansil, Daut Sikome dan Dina Sasuwuhe.
Warga sendiri menilai, banjir yang hampir setiap tahun menggenani pemukiman dikarenakan aktifitas pertambangan yang dilakukan di hulu. Ditambah lagi, perusahaan telah membangun akses jalan sehingga menghambat air kala meluap ke tempat lain sehingga manggenani pemukiman.
“Kalau memang tidak mampu membangun gorong-gorong, silakan angkat kaki. Jangan hanya tahu merusak alam yang dampaknya kepada kami,” kata ketiganya.
Aksi warga ini sendiri dimulai sekitar pukul 7.15 Wita, dimana warga tidak memperbolehkan puluhan karyawan memasuki areal perusahaan melewati pintu Fox Road. Akibatnya puluhan perusahaan yang dijadwalkan masuk pagi tertahan dipintu masuk.
Sementara itu menurut Humas PT MSM/TTN, Inyo Rumindor, aksi tersebut bukan demo kendati sempat menahan sejumlah karyawan masuk bekerja. “Intinya warga ingin berdialog menanyakan realisasi pembangunan bronjong agar air sungai tidak menggenangi pemukiman,” kata Rumondor via telepon.
Rumondor menjelaskan, memang pihaknya sudah melakukan survey dan pengukuran dilapangan untuk membangun bronjong. Tapi mengingat semuanya ada persetujuan dari management sehingga realisasi tersebut belum terlaksana.
“Tapi saat ini pihak management sementara menggelar rapat untuk membahas masalah tersebut, ditambah lagi ini awal tahun sehingga kami memprioritaskan untuk menangani masalah tersebut,” katanya.(enk)