Bitung, BeritaManado.com – Tahapan perekrutan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) oleh KPU Kota Bitung dipertanyakan.
Sejumlah orang yang diumumkan lolos penjaringan KPPS ditengarai berafiliasi atau menjadi tim sukses (TS) salah satu pasangan calon (Paslon).
Dari informasi, lolosnya sejumlah TS menjadi KPPS itu bukanlah hal yang kebetulan, tapi memang sudah disiapkan untuk memeluskan kemanangan salah satu Paslon di hari H Pilkada nanti.
Malah dari bocoran salah satu tim Paslon, tindakan “menyusup” ke KPPS adalah strategi jitu untuk mendulang suara di hari H nanti.
Selain menjaga perolehan suara Paslon yang didukung, petugas KPPS ini juga kata dia, bertugas untuk memanfaatkan mengarahkan pemilih yang masih “abu-abu” untuk mencoblos Paslonnya.
Bahkan, kata dia, surat suara sisa atau pemilih yang tidak hadir mencoblos di TPS nantinya bakal diwakilkan pencoblosannya oleh para KPPS.
“Intinya, hampir semua TPS sudah disisip satu sampai dua orang KPPS dari kami,” katanya.
Ditanya apakah hanya KPPS yang berhasil mereka susupi, pria berpostur tinggi ini hanya tertawa.
“Logikanya kalau tingkat KPPS berhasil kami memasukkan orang-orang pilihan, masak tingkat diatasnya tidak,” katanya.
Menanggapi informasi itu, Ketua Divisi SDM dan Parmas KPU Kota Bitung, Idhli Ramadhiani Fitriah mengatakan, dalam perekrutan KPPS pihaknya selalu berkordinasi dengan PPK dan PPS untuk menjaga integritas serta netralitas pada saat perekrutan.
“Saat ini tahapan klarifikasi selama enam hari untuk calon KPPS setelah tahapan pengumuman dan tanggapan masyarakat pada tanggal 24-28 Oktober 2020,” kata Idhli, Senin (02/11/2020).
Dirinya berharap, PPS apabilah ada tanggapan mengenai ketidaknetralan calon KPPS agar langsung diklarifikasi.
“PPS harus tegas terkait dengan tanggapan mengenai ketidaknetralan calon KPPS, agar langsung klarifikasi dan proses sesuai dengan aturan yang berlaku,” katanya.
(abinenobm)