Siau–Pembicaraan masyarakat Sitaro dari waktu ke waktu hanya siapa figur ideal yang akan menjadi pemimpin Sitaro lima tahun ke depan. Lalu berapa pasang calon bupati dan wakil bupati yang bisa muncul?
Menurut pengamat politik Sitaro, Mister Gidion Maru MHum, yang paling save mengusung calon hanya dua partai yakni PDIP dan Golkar. “Dua partai itu sudah pasti paling aman mengusung pasangan. Sebab, PDIP memiliki kursi terbanyak di parlemen yakni 9 kursi dan Golkar 5 kursi,” terang dosen Unima Tondano ini.
Nah, ada kemungkinan ketambahan dua partai pengusung lagi. Di dewan saat ini ada partai gabungan yang terdiri dari Partai Demokrat, Partai Demokrasi Perjuangan (PDP), PDS dan Barisan Nasional (Barnas) masing-masing memiliki satu kursi dan membentuk satu fraksi. Diluar itu, Gerindra punya 2 kursi namun selama ini kalau tidak salah bergabung dengan fraksi PDIP.
“Kalau Gerindra mencalonkan kandidat paling tidak harus mampu mengaet salah satu partai dari fraksi gabungan tadi. Karena aturannya 3 kursi bisa mencalonkan pasangan,” imbuhnya sembari menambahkan bisa lebih 4 pasang kalau ada calon independen.
Personil KPUD Sitaro, Fidel Malumbot SSos tak menampik jika Pilkada Sitaro bisa 4 pasang. “Namun segala sesuatu bisa terjadi. Misalnya, ada partai yang mendukung kedua partai besar, maka calon bisa berkurang. Saya kira masih jauh membicarakan calon yang diusung. Tapi yang pasti dua partai besar tadi, PDIP-Golkar akan mengusung calon sendiri itupun jika tidak kolaborasi. Kan kita tahu bersama bupati dan wakil bupati sekarang merupakan ketua kedua partai tersebut,” imbuh mantan jurnalis tersebut.(aha)