Tondano, BeritaManado.com — Pilkada Minahasa 2018 hampir dapat dipastikan hanya akan diikuti oleh dua pasang calon, dimana hanya ada dua partai besar yang sukses membangun poros yaitu kuning dan merah.
Poros kuning, dimana Partai Golkar sebagai pemegang kendali berhasil meyakinkan Partai NasDem dan PKPI untuk bergabung memenangkan pasangan Ivan Sarundajang (IvanSa) dan Careig Naichel Runtu (CNR).
Sementara di poros merah dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga dikabarkan berhasil menggiring dukungan Partai Gerindra, Demokrat dan Hanura untuk
Dengan demikian poros kuning mengantongi modal dukungan 13 kursi, sementara poros merah punya lebih unggul dengan 22 kursi.
Pengamat Politik Dr Ferry Liando kepada BeritaManado.com, Senin (8/1/2018) mengatakan bahwa tidak ada hubungan jumlah partai politik pendukung dengan kekuatan pasangan calon, dengan kata lain hal itu tidak memberikan jaminan jagoan yang diusung itu bisa menang.
Sejauh ini fungsi parpol di Pilkada hanya ebatas kepentingan administrasi saja, dimana bakal calon yang diusung dengan 25 persen jumlah suara atau 20 persen jumlah kursi hasil Pemilu kesannya hanya untuk memenuhi syarat pendaftaran saja.
“Fungsi parpol dalam memobilisasi pemilih kerap lemah, artinya tidak bisa berbuat banyak untuk mempengaruhi pemilih. Yang paling sering terjadi di lapangan pada saat proses politik adalah tim sukses atau tim kampanye bentukan calon,” ungkap Liando.
Ditambahkannya, untuk membaca kekuatan kedua pasangan calon yang akan bertarung khususnya di Kabupaten Minahasa, itu tergantung pada dinamika politik yang selalu berubah-ubah yang dapat dipengaruhi oleh isu yang dikenariokan.
Hal menarik di Pilkada Minahasa adalah tampilnya calon pemimpin yang berasal dari etnis yang sama yaitu Tountemboan yang menjadi incaran parpol sebab memiliki populasi terbedsar di Minahasa.
“Untuk calon wakilnya dari etnis Tonsea Dengan demikian ini akan menjadi pertarungan dua etnis besar, yaitu Tountemboan dan Tonsea. Mengenai hasilnya nanti, tunggu saja tanggal mainnya,” tuturnya.
Dari kalangan kader PDIP, Herson Walukouw menyatakan bahwa pasangan ROR-RD mendapatkan tambahan dukungan dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
“Tentu ini akan menjadi perjuangan bersama untuk merebut hati rakyat. Bagi saya pribadi selaku kader PDIP, dukungan partai merupakan sebuah kekuatan yang realisasikan pada harinya nanti,” ujar Walukouw.
Kubu Golkar sendiri punya argumen mengandung optimisme tinggi, dimana kalah dalam dukungan jumlah kursi di DPRD Minahasa menurut Febry Suoth (Sekretaris DPD II Partai Golkar Minahasa) hal itu bukan suatu masalah.
“Kami yakin sejak beberapa bulan terakhir pasangan IvanSa dan CNR sudah tersosialisasikan dengan baik di kalangan masyarakat umum. Namun kami menyadari butuh kerja keras yang terus menerus untuk merebut kemenangan,” kata Suoth.
(Frangki Wullur)