Manado, BeritaManado.com — Drama walk out Fraksi Partai Golkar DPRD Sulut yang tersaji dalam rapat konsultasi Pimpinan DPRD, Pimpinan Fraksi dan Pansus Penegakan Disiplin Prokes COVID-19 di Sulut, Senin (22/2/2021) tadi terus menarik perhatian.
Kepada BeritaManado.com, Ketua Fraksi Partai Partai Golkar DPRD Sulut menjelaskan, apa yang dilakukan dirinya dan fraksi bukan terkait Ranperda Penegakan Disiplin Prokes COVID-19 yang tengah dibahas.
“Karena kalau ditanya sikap fraksi terkait Ranperda ini, sudah jelas dan disampaikan diawal rapat,” ujarnya tegas.
Namun, lanjut Mokodompit, yang pada akhirnya Fraksi Golkar keluar ruangan, karena bahasa yang digunakan anggota DPRD Sulut Melky Jakhin Pangemanan (MJP) dalam rapat yang menjadi pokok permasalahan.
“Anggota DPRD Sulut MJP berani menyebut tanpa FPG Ranperda ini bisa dilanjutkan, adalah bahasa arogan yang tidak bisa diterima oleh FPG, dimana kami merasa tidak lagi dibutuhkan dalam pembahasan/rapat tersebut,” tutur Mokodompit.
Dari itulah, putra BMR ini melanjutkan, dirinya bersama fraksi memilih untuk keluar ruangan.
“Itu pokok masalahnya,” tutup Mokodompit.
Diberitakan sebelumnya, rapat konsultasi tersebut Fraksi Partai Golkar memilih walk out sebab tidak dianggap sebagai penentu pandangan umum fraksi dikarenakan 3 dari 5 fraksi yang ada di DPRD Sulut telah menyetujui materi Perda COVID-19 di Sulut.
(AnggawiryaMega)