Para kandidat bakal calon bupati dan wakil bupati Minut.
Minut, BeritaManado.com – Kontestasi Pemilihan Bupati Minahasa Utara (Minut) 2020 menarik simpati luar biasa dari tokoh publik Tanah Tonsea.
Sedikitnya sudah ada 23 kader terbaik Minahasa Utara yang mengadu peruntungan menggantikan posisi Bupati Vonnie Anneke Panambunan dan Wakil Bupati Joppi Lengkong yang berakhir masa tugas 17 Februari 2021.
Ke-23 tokoh publik tersebut, terdiri dari 7 anggota DPRD Minut, 10 berlatar belakang pengusaha dan 6 dari kalangan birokrat atau mantan birokrat yang sudah mendaftar di partai politik serta diprediksi akan maju lewat jalur perseorangan.
Dari kalangan DPRD Minut, sebut saja Daniel Rumumpe (NasDem/3.086 suara di Pileg 2019), Shintia Rumumpe (NasDem/2.591 suara di Pileg 2019), Stendy Rondonuwu (Demokrat/2.464 suara di Pileg 2019), Denny Sompie (PKPI/2.176 suara di Pileg 2019), Edwin Nelwan (Golkar/1.542 suara di Pileg 2019), Sarhan Antili (PKB/1.640 suara di Pileg 2019), dan Azhar (PBB/1.421 suara di Pileg 2019).
Lalu ada juga deretan pengusaha serta politisi, diantaranya Paul Nelwan, Joune Ganda, Carry Mumbunan, Kiky Sompotan, Erol Dungus, Fransiska Tuwaidan, Denny Wowiling, Kevin Lotulung, Berty Kapojos dan Selvi Tambani.
Terakhir ada dari kalangan birokrat seperti Sompie Singal, Sammy Dondokambey, Joppi Lengkong, Herry Rotinsulu, Patrice Tamengkel, dan Ramoy Markus Luntungan.
Pimpinan Ormas Barisan Masyarakat Adat Sulawesi Utara (BARMAS) Sevry Nelwan menilai, banyaknya calon yang mendaftar sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati menandakan kursi top eksekutif sangat didambakan banyak orang.
“Tandanya kursi kekuasaan sebagai pemegang amanat rakyat di Minahasa Utara sangatlah didambakan. Ini jadi kesempatan untuk warga memilih siapa figur yang layak untuk menjadi top eksekutif,” ujar Nelwan.
Nelwan berharap masyarakat untuk tidak bersikap apatis dan skeptis, melainkan dapat mensukseskan pemilihan bupati yang tertib, aman dan terkendali.
“Karena penentuan nasib daerah ini ada di tangan rakyat.Harapan kita bersama, pesta demokrasi ini bisa melahirkan figur yang membawa Minahasa Utara lebih dari sekedar daerah yang hebat dan diberkati, tapi tentunya untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat dari semua lapisan dan golongan,” pungkas Nelwan.
(Finda Muhtar)