Manado – Meskipun produksi pertanian pada tahun 2016 ini terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, namun daya tukar petani Sulawesi Utara menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) masih dibawah rata-rata dibandingkan petani provinsi lain di Pulau Sulawesi.
Menurut anggota DPRD Sulut, James Karinda, kondisi tersebut harus mendapat perhatian serius pemerintah dengan mencari formula tepat meningkatkan data tukar petani.
“Harus ada formula tepat untuk meningkatkan daya tukar petani. Contoh kongkrit, tanaman holtikultura seperti cabe, tomat dan bawang, di desa harganya sangat murah, tapi ketika dijual dikota harganya menjadi mahal. Keuntungan besar diraup oleh pengumpul yang memiliki modal besar,” ujar James Karinda kepada BeritaManado.com, Senin (10/10/2016).
Lembaga perbankan juga lanjut Karinda harus berpihak kepada petani dengan peningkatan kredit produktif. “Indikatornya, sudah berapa banyak pinjaman KUR bagi petani. Petani juga harus kreatif untuk menjual hasil produksinya sendiri langsung ke kota untuk mendapatkan keuntungan lebih besar,” tandas Karinda. (jerrypalohoon)