Ratahan – Puluhan hektar lahan padi milik petani di Desa Ranoketang Atas, Kecamatan Touluaan, Minahasa Tenggara (Mitra) terancam gagal panen lantaran diserang hama tungro.
Akibatnya, para petani dipastikan akan gagal panen dan mengalami kerugian yang sangat besar. “Ini pertama kalinya terjadi. Kami harus gagal panen dan mengalami kerugian yang cukup besar akibat serangan hama tungro,” ujar Ekeng Gorung kepada wartawan, Senin (8/9/2014).
Diungkapkan dia, hampir sebulan terakhir ini hama menyerang padi yang ditanam para petani. “Hampir semua padi kami berwarna kuning dan tak ada hasil. Kalo pun ada itu tak sampai setengah dari hasil panen biasanya,” tutur Ekeng.
Ia sendiri berharap instansi terkait harus secepatnya melakukan antisipasi dengan menyiapkan obat semprot anti hama tersebut sehingga petani tidak mengalami kerugian yang lebih parah lagi. “Sampai saat ini belum ada perhatian serius dari dinas terkait. Dan mudah-mudahan saja bantuan obat pembasmi hama ini bisa segera disalurkan,” harapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan (Distanak) Mitra Ir Jhony Ronsul saat dikonfirmasi terkait keluhan dan laporan petani ini mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan mengenai serangan hama tersebut.
“Sampai saat ini kami masih kekurangan obat pembasmi hama tungro. Untuk pengadaan inseptisida atau obat pembasmi hama tungro ini kami baru masukkan ke APBD Perubahan 2014. Sebab tahun ini belum ditata di APBD. Mudah-mudahan anggaranya bisa diakomodir pada APBD Perubahan,” jelas Ronsul sembari menambahkan bahwa pihaknya telah mengusulkan anggaran Rp 50 juta untuk pengadaan obat pembasmi hama tungro. (rulandsandag)