Minahasa Utara — Sejumlah petani desa Maen, kecamatan Likupang Timur, Minahasa Utara, yang tergabung dalam kelompok tani Sufi Jaya, melaksanakan panen padi Varietas Inpari 34 hari ini (17/4).
Sekitar 8,5 hektar padi sawah menghasilkan sekitar 47 ton gabah, dipanen secara bertahap.
Menurut Tengku Blongkod, kelompok tani Sufi Jaya berjumlah 15 petani, masuk dalam program Corporate Social Responsbility (CSR) PT. Meares Soputan Mining (MSM) dan PT. Tambang Tondano Nusajaya (TTN), yang merupakan anak perusahaan PT. Archi Indonesia.
“Sejak persiapan penanaman, penyemaian, perawatan hingga panen, mendapatkan pendampingan langsung dari konsultan yang disiapkan PT MSM dan PT TTN,” ujar Blongkod.
Sementara, Manager CSR PT MSM dan PT TTN, Justinus Setiawan mengatakan, sistem pendampingan yang diterapkan adalah Sistem Budidaya Ramah Lingkungaan Padi Terpadu.
“Kami melibatkan Yayasan Dewi Sri dari Malang yang memang berpengalaman dalam budidaya tanaman padi,” kata Setiawan.
Menurutnya, pada musim tanam kedua nanti, sistem yang akan diterapkan adalah mekanisasi pertanian sejak pengolahan hingga penanaman, dengan cakupan area tanam lebih luas.
“Diharapkan, penerapan sistem mekanisasi nanti, akan lebih efesiensi, meningkatkan jumlah produksi dan petani terbiasa dengan tekhnologi pertanian” katanya.
Ditambahkan, budidaya padi, hanya salah satu dari berbagai program CSR dari PT Archi Indonesia dibidang pertanian.
Hadir dalam panen perdana padi, Sekretaris Camat Likupang Timur, Stenly Takainginan, Kades Maen, Enola Kaunang, ketua kelompok Sufi Jaya, Sudiro Pattylima.
(***/rds)