
Beritamanado, Tokoh dibelakang suksesnya WOC 2009 Sarundajang sudah meniup terompet kompetisi. Ia tak sungkan-sungkan mengatakan bahwa akan maju sebagai salah satu kandidat dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Sulut nanti.
Soal memakai kendaraan politik yang mana, tidak jadi persoalan bagi Sarundajang. Keberhasilan dalam pelaksanaan WOC 2009 dan CTI bagaikan maknet bagi partai politik.
Di musim lalu, ia menaiki kendaraan politik PDI-Perjuangan. Momen ini bertepatan dengan naiknya Megawati sebagai presiden RI. Sarundajang dan PDI-Perjuangan bagaikan dua sisi mata uang. Bicara PDI-P berarti bicara Sarundajang. Bicara Sarundajang berarti bicara PDI-P.
Megawati mempercayainya sebagai Inspektur Jenderal di Departemen Dalam Negeri. Posisi ini adalah posisi ke-3 tertinggi dijajaran Depdagri. Apalagi mesin politik PDI-P di Sulut dibawah kemudi Freddy Sualang memang dashyat. Jadi tokoh nasional dan tokoh parpol disandingkan jadi 1 paket. Memang tiada tara, lawan tak mampu mengimbangi. Jadilah SHS dan Sualang pasangan gubernur dan wakil gubernur Sulut. Mereka dikenal dengan slogan, Hari-hari Bersama Rakyat.
Tak apat dipungkiri, SHS memiliki portofolio politik yang menarik. Ia memiliki deposito keberhasilan, sekalipun tidak menutup adanya kegagalan. Pertanyaannya, kendaraan politik manakah yang akan digunakan? Kuning alias Golkar, atau Merah simbol PDI-Perjuangan. Siapa pula pasangan wakil gubernurnya, Freddy Sualang kah atau Vreeike Runtu yang sementara menduduki puncak kekuasaan pemerintahan di Minahasa. Masih kah Hari-Hari bersama rakyat tampil bersama, atau sudah bercerai kena talak tiga politik?