Betapa tidak, banyaknya peserta JKN kelas I atau VIP, tak seimbang dengan ruang inap yang ada di RS Kalooran Amurang. Sontak kondisi ini membuat para pasien saling berebut ruangan. Apalagi saat mendengar ada pasien yang akan keluar, ruanga pun langsung dikapleng oleh pasien lainya.
“Kartu JKN kami VIP, tapi karena ruangan kelas I penuh, terpaksa untuk sementara di ruangan kosong tepatnya di bangsal. Namun mendengar ada yang akan keluar di ruang inap kelas II, kami cepat-cepat memindahkan barang agar tidak didahului pasien lain,” keluh ibu Tesa Sasela, warga Uwuran yang tengah menjaga ibunya yang sedang sakit di RS tersebut.
“Dari pada di bangsal, meski hanya di kelas II paling tidak kami merasa sedikit nyaman. Meski begitu kami tetap berharap di kelas I sesuai iuaran JKN kami,” tambah Sasela sedikit kesal.
Kejadian ini sontak membuat perawat yang berada di ruangan khusus ibu ini gerah, tapi apa mau dikata, itu sudah menjadi hak pasien.
Sasela sendiri sangat menyesalkan minimnya ruang rawat inap di RS Kalooran Amurang. Sementara apa yang sudah menjadi hak kami terkait fasilitas dan pelayanan setiap peserta peserta BPJS tidak terpenuhi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr Terni Paruntu sendiri belum berhasil dimintai keterangan, saat dihubungi via handphone oleh wartawan BeritaManado.com sedang tidak aktif.(Sanly Lendongan)