Manado – Eksperimen perubahan jalur lalulintas beberapa bulan terakhir di ruas Paal Dua khususnya jalur masuk Pasar Orde Baru dan Patung Kuda Paal Dua justru menjadikan arus lalulintas semakin macet. Jika sebelumnya penumpukan kendaraan terjadi dalam kawasan pasar dan terminal, kini terjadi sebaliknya.
“Perubahan lalulintas ini justru semakin macet. Sekarang kendaraan lebih menumpuk di luar terminal dan pasar. Makanya arus lalulintas mulai depan pasar segar hingga SPBU kondisinya semakin macet,” tutur Mepi Golung, warga Paal Dua.
Tambahnya, maksud perubahan jalur yang dilakukan pemerintah dengan mengarahkan kendaraan yang akan masuk kawasan pasar dan terminal hanya melalui ruas samping Swalayan Borobudur, justru menumpukkan kendaraan di traffick light depan Swalayan Borobudur.
“Maksud mereka (Dishub, red) agar tidak terjadi kemacetan akibat kendaraan yang akan masuk kawasan pasar dari depan SPBU, akibatnya justru terjadi penumpukan di traffick light yang berakibat lalulintas semakin macet,” tambahnya.
Logika lain menurut mantan Ketua PAC PDI-Perjuangan Tikala ini, bahwa lebih baik penumpukan kendaraan terjadi di dalam kawasan pasar dan terminal daripada penumpukan terjadi di jalan protokol di luar kawasan terminal.
“Sekarang kendaraan dalam pasar sudah longgar. Pertanyaan, kemana kendaraan-kendaraan itu? Pasti khan sudah berada di luar kawasan pasar dan terminal, makanya tak heran kemacetan di jalan protokol semakin bertambah,” tukasnya lagi. (Jerry)