MANADO – Sangat disayangkan Pertamina tidak bisa menjamin stabilitas harga bahan bakar minyak (BBM) di masyarakat. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Perindag, Sanny Parengkuan ditemani Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Adry A. Manengkey dalam rapat koordinasi Pertamina dengan Pemprov di ruang ex WOC Kantor Gubernur Sulut, Rabu, (14/12/2011).
Parengkuan sangat menyesalkan BBM non subsidi (seakan-akan) sebagai “penyelamat” kebutuhan BBM khususnya minyak tanah (MT), padahal untuk harga MT non subsidi itu sangat memberatkan masyarakat menengah kebawah apa lagi menjelang Natal dan Tahun Baru kebutuhan akan MT di masyarakat Sulut cukup tinggi.
“Kami menyesalkan BBM non subsidi sebagai “penyelamat” kebutuhan (masyarakat) apakah pihak Pertamina sengaja menahan stok. Kenapa BBM bersubsidi masih ada sudah muncul BBM non subsidi. Dan kenapa hal ini hanya ada di Sulut, apa karena hanya Sulut yang merayakan Natal?” ujar Parengkuan.
Lebih lanjut ia mengatakan “sebenarnya yang diharapkan gubernur adalah situasi dan stabilitas yang lancar seperti biasa, tidak ada kenaikan harga,” tambah Parengkuan.
Ia berharap pihak Pertamina mampu menjamin stabilitas harga BBM lebih khusus lagi untuk MT agar permasalahan MT tidak memicu masalah baru. (jrp)