Tomohon – Krisis ketersediaan akan gas elpiji khususnya 3 kilogram di Tomohon sepertinya masih akan berlanjut hingga akhir tahun ini. Ini tak lepas dengan dikuranginya jatah dari Pertamina sehingga lonjakan harga di tingkat pengecer tak terelakkan lagi.
Hal tersebut diakui oleh salah satu agen elpiji di Kota Tomohon. “Jatah untuk agen memang dikurangi oleh Pertamina. Inilah yang menjadi salah satu faktor sehingga menyebabkan terjadinya kelangkaan gas di Tomohon dalam beberapa bulan terakhir ini,” ungkap sumber resmi yang meminta namanya untuk tidak dipublikasikan.
Dijelaskannya, pengurangan oleh Pertamina ini telah dimulai sejak bulan Mei lalu dengan memberlakukan jatahan atau kitir seperti pada minyak tanah bersubsidi. “Saat sosialisasi dulu kita bisa mengambil sesuai kemauan, namun untuk saat ini telah dibatasi,” tuturnya.
Sementara itu, soal batalnya Operasi Pasar (OP) yang rencananya akan dilakukan di Kecamatan Tomohon Timur Sabtu 1 Desember 2012 menurutnya karena hingga siang menjelang sore hari, kendaraan pengangkut gas elpiji belum tiba. “Tiga kendaraan kami sebagai jatah, di luar dua kendaraan yang diperuntukkan saat operasi pasar, hingga sore hari belum tiba, mungkin nanti malam baru akan sampai di Kota Tomohon. Sehingga dengan sangat menyesal operasi pasar ini batal,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Kabag Ekonomi Pemkot Tomohon Max Mentu SIP mengakui akan adanya pengurangan tersebut. “Memang telah dikurangi namun kami sudah menyurati ke pihak Pertamina,” ujarnya. (req)