Amurang – Kelangkaan BBM jenis premium dan solar, ikut pulah berdampak pada pertamax di tiga SPBU di Amurang lenyap alis habis. Hal ini sontak lebih menambah derita masyarakat, khususnya di Amurang, Minahasa Selatan (Minsel) akan kebutuhan transportasi kendaraan bermotor.
“BBM memang benar-benar masalah bagi masyarakat, akibat kelangkaan, saya harus mengeluarkan ongkos lebih untuk membeli bensin yang sampai mencapai 20 ribu rupiah,” keluh Novy Taroreh warga Amurang.
Senada dikatakan, sejumlah PNS Amurang yang berdomisili di Manado mengeluhkan kelangkaan BBM sampai-sampai tidak bisa pulang, karena tidak ada angkutan umum jurusan Amurang-Manado.
“Sudah berjam-jam menunggu di depan kantor bupati Minsel, tapi tidak ada kendaraan penumpang ke Manado. Kami memang ingin pulang, karena besok hari libur, tapi tidak dapat mobil penumpang, terpaksa kami harus menginap di rumah teman,” keluh sejumlah PNS Minsel yang meminta nama mereka jangan ditulis.
Berdasarkan pantauan beritamanado.com, Senin (26/5/2014), meski belum tersedia BBM di SPBU Amurang, nampak ratusan mobil mengular sampai sekitar dua kilometer. Pembangunan jembatan di Desa Matani, Tumpaan lebih membuat kelangkaa BBM di Minsel. (sanlylendongan)