Bitung—Berbagai persoalan kemasyarakatan yang selema ini terjadi ditengah masyarakat Kota Bitung disuarakan dalam Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Pers Kota Bitung, Selasa (12/2) lalu. Mulai dari masalah pendidikan, kesehatan, peran Pers, data warga miskin hingga permasalahan anak terlantar yang membutuhkan orang tua asuh menjadi pembahasan dalam acara yang digelar insane Pers Kota Bitung.
“Sampai saat ini kami akui masih ada kekurangan dalam penanganan masalah sosial, termasuk masalah pendidikan dan kesehatan. Dan kami tidak dapat bekerja sendiri untuk mengatasi kedua masalah tersebut karena perlu bantuan dari semua pihak,” kata Wakil Walikota, Max Lomban yang menjadi salah satu pembicara mewakili Pemkot.
Lomban sendiri mengaku selalu membuka ruang bagi setiap pihak untuk bersama-sama menangani permasalahan sosial yang dipadukan dengan program yang telah mereka siapkan. Seperti masalah data miskin yang selalu menjadi perdebatan selama ini.
“Saya sendiri tidak yakin jika data miskin yang kita miliki valid, tapi setidaknya kita telah memiliki data dan tinggal dikoreksi jika dianggap tidak sesuai dilepangan. Karena saya menilai, lebih baik memperbaiki daripada kita belum memiliki data samasekali,” katanya seraya meminta masukan dari masyarakat.
Selain itu, Lomban juga minta pejabat yang ada di Kota Bitung untuk bersama-sama memikirkan bagaimana nasib anak-anak yang ditampung Yayasan Fisi. Mengingat mereka membutuhkan orang tua asuh untuk pendidikan dan kebutuhan sehari-hari.
Selain Lomban, Wakil Ketua DPRD, Maurits Mantiri mewakili DPRD dan Axel Galatang mewakili Pers juga hadir sebagai pembawa materi. Dimana Mantiri menjelaskan berbagai upaya yang telah dilakukan bersama Pemkot untuk mengatasi permasalahan sosial di Kota Bitung.
“Apa yang dikatakan bapak wakil walikota sangat benar, karena masalah pendidikan dan kesehatan adalah tanggung jawab kita semua. Bukan hanya Pemkot atau DPRD, tapi semua pihak termasuk Pers dan masyarakat dalam memberikan informasi agar bisa ditindaklanjuti,” kata Mantiri.
Galatang sendiri dalam meterinya meminta insan Pers untuk bekerja sesuai koridor yang telah ada, jangan bertindak sebagai aparat atau hakim dalam mencari berita. “Ingat kita bukan penganut Pers Liberal tapi kita adalah Pers Perjuangan yang harus memperjuangkan masyarakat kecil untuk mendapat kesejahteraan,” kata Galatang.
Galatang sendiri meminta insan Pers Kota Bitung untuk meluangkan waktu mengujungi wilayah-wilayah terpincil di Kota Bitung. Seperti Pulau Lembeh yang kerap kali luput dari pemberitaan, sehingga perhatian terhadap kebutuhan masyarakat kurang diperhatikan.
“Saya minta agar tiap minggu ada pemberitaan tentang masyarakat Lembeh dan daerah lain yang sulit dijangkau di Kota Bitung,” katanya.
Selain itu, dalam acara ini para peserta diminta untuk menuliskan saran dan tanggapan atupun uneg-uneg yang ditujukan kepada Pemkot, DPRD dan Pers. Dan masukan tersebut akan menjadi rekomendasi untuk ditindaklanjuti Pemkot, DPRD dan Pers dalam bekerja.(enk)