Manado – Dr Adrian Tangkilisan, dokter bedah di RSUP Prof Kandou Malalayang yang diadukan keluarga pasien Femmy Kaligis ke DPRD Sulut menyesali kejadian yang dialaminya. Secara tulus dr Adrian meminta maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan.
“Saya harus menjalankan pengabdian saya sebaik-baiknya dan setulus-tulusnya sebisa saya mampu. Saya tidak sangka bisa terjadi kasus seperti ini, saya sangat menyesal. Saya tidak punya siapa-siapa untuk membela saya. Atas pelayanan saya yang dinilai tidak baik atau tidak bermartabat, dengan tulus hati saya meminta maaf,” ujar dr Adrian pada hearing dengan komisi 4 Deprov kemarin.
Dokter jantung ini juga meminta maaf untuk beban masalah yang ditanggung pimpinannya di RSUP Kandou. Diceritakannya juga perjalanan karir profesinya sebagai dokter yang pernah bertugas di Sangihe Talaud dan Papua.
“Secara pribadi saya tidak berkeinginan seperti ini apalagi membebani pimpinan saya. Saya datang dari seluruh pelosok tanah air, bertugas di Sangihe Talaud sebelum pemekaran. Kemudian saya mengikuti perintah atasan yaitu Menteri ke Papua. Selama mengabdi di Papua saya sempat masuk ke pedalaman, mengobati orang-orang di pedalaman bahkan sempat ditawan oleh sekelompok orang.
Pernah menjadi korban kecelakaan kapal laut. Saya pulang ke Manado, berkat pimpinan saya, Direktur, saya disuport untuk sekolah selama 3 tahun. Saya harus menjalankan pengabdian saya sebaik-baiknya dan setulus-tulusnya sebisa saya mampu. Saya tidak sangka bisa terjadi kasus seperti ini, saya sangat menyesal,” jelasnya penuh haru. (Jerry)