
Manado – Pihak maskapai penerbangan Garuda Indonesia dikabarkan sudah menyampaikan permohonan maaf kepada para penumpang tujuan Manado – Denpasar yang sedianya diberangkatkan Kamis (28/4/2016) lalu (Baca: Pelayanan Buruk, Garuda Buat Penumpang Seperti ‘Bola Ping Pong’).
Namun sikap itu dinilai masih terlalu murah untuk sebuah kepercayaan.
Gerdi Worang PhD, Dosen Tata Kelola FEB Universitas Sam Ratulangi kepada BeritaManado.com, Senin (2/5/2016) malam menuturkan bahwa pernyataan permohonan maaf Garuda Indonesia sama sekali tidak berpengaruh terhadap kerugian yang dialaminya dan para penumpang lainnya yang sudah membeli tiket pada tanggal yang sama.
Menurutnya ada kemungkinan penyebab pembatalan penerbangan secara sepihak oleh maskapai yang mengoperasikan pesawat dengan nomor penerbangan GA-625 adalah karena jumlah penumpang yang sedikit.
Yang sangat disesalkan yaitu penerbangan dibatalkan justeru saat penumpang akan check-in.
Akibat dari pelayanan yang sangat mengecewakan itu, sejumlah agenda penumpang di Denpasar Bali seperti menghadiri acara perkawinan jadi buyar.
Bahkan ada keluarga yang sudah beli 8 tiket di sebuah wahana rekreasi dan pesan kamar di hotel mewah pun akhirnya tak bisa dimanfaatkan.
“Dengan peristiwa ini, saya pikir Garuda Indonesia tidak layak disebut Flag Carrier, karena hanya mencari profit diatas penderitaan para penumpang. Bahkan Call Center sama sekali tidak memberitahukan bahwa penerbangan ditunda. Ini bisnis yang tidak etis dan lebih layak disebut Bad Corporate Governance,” ujar Gerdi. (frangkiwullur)
Baca juga:
- Pelayanan Buruk, Garuda Buat Penumpang Seperti ‘Bola Ping Pong’
- Pesawat Delay 6 Jam, Kantor Operasional Garuda Indonesia Belum Tahu?
- Garuda Delay 6 Jam di Bandara Sam Ratulangi