Ricuh disertai pembakaran rumah di Basaan Inzet: Alkindi Bilafaqih
Mitra, BeritaManado.com – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) secara tegas menyatakan, konflik di Desa Basaan, Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara, murni kasus kriminalitas yang dilakukan sejumlah kelompok pemuda bukan persoalan agama atau SARA (Suku, Agama, dan Ras) seperti yang ramai diperbincangkan di media sosial dan jejaring lainnya.
Penegasan ini disampaikan Ketua GP Ansor Mitra yang juga anggota DPRD Mitra Alkindi Bilafaqib kepada BeritaManado.com, Sabtu (26/3/2016). “Kami perlu meluruskan adanya informasi menyesatkan yang kemudian beredar luas di masyarakat. Sesungguhnya konflik Basaan adalah perselisihan antara kelompok pemuda dan itu murni kasus kriminalitas tidak ada kaitan sama sekali dengan masalah SARA lebih khusus agama,” tegas Alkindi.
Lanjut, politisi Partai Gerindra ini menghimbau warga masyarakat Mitra lebih khusus Sulawesi Utara agar tidak terprovokasi dengan isu-isu menyesatkan yang sengaja disebarluaskan dengan tujuan untuk merusak dan memecah belah tatanan kerukunan umat beragama di daerah ini.
“Ada informasi juga yang beredar bahwa warga Tumbak Raya mengirimkan bantuan logistik dan bom ikan ke Basaan. Sesungguhnya sebagai warga Tumbak saya menegaskan hal tersebut tidak benar dan merupakan isu yang menyesatkan,” katanya.
Lebih lanjut ditambahkan Alkindi, terus terulangnya konflik antar kelompok pemuda di Desa Basaan Raya, sebagai anggota DPRD Mitra sekaligus atas nama Ansor, dirinya meminta Pemkab Mitra, DPRD Mitra bersama stake holder terkait untuk duduk semeja menyelesaikan masalah tersebut.
“Harus ada formula yang pas untuk menyelesaikan persoalan di Basaan Raya. Kita jangan hanya berfikir setelah selesai konflik diberikan perhatian berupa ganti rugi atas segala kerusakan, namun pada akhirnya kasus yang sama kembali terjadi dikemudian hari,” tukas Alkindi sembari meminta warga untuk menghormati segala proses hukum yang nantinya dilakukan pihak berwajib. (rulansandag)