Harley Mangindaan
Manado – Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak demi membangun sebuah karakter manusia yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan hidup setiap masyarakat.
Dan hal itu pun yang kemudian membuat Harley Mangindaan berpandangan bahwa, mutu pendidikan di Kota Manado harus dipreoritaskan dan perlu disiapkan formula yang baik untuk menunjang kualitas peningkatan pendidikan di Kota Manado.
“Saya melihat bahwa baik siswa maupun tenaga pendidikan harus diberi semacam stimulus pendidikan yang bisa meningkatkan gairah belajar dan mengajar mereka. Stimulus itu, misalnya dalam bentuk beasiswa untuk mahasiswa miskin berprestasi dan mahasiswa berprestasi,” ujar Harley.
Pria bergelar doktor jebolan Unhas ini menambahkan, target pemenuhan pendidikan saat ini terfokus pada tingkatan SMA. Padahal, motivasi pendidikan untuk peserta didik perlu ditingkatkan lagi.
“Perlu ada motivasi untuk masuk perguruan tinggi. Mahasiswa berprestasi tapi kurang mampu harus diberi bantuan pendidikan agar mereka bisa mengakses perguruan tinggi. Di samping mahasiswa berprestasi lain juga harus diberi bantuan pendidikan serupa,” tambah pemimpin muda berjiwa visioner ini.
Lebih lanjut dikatakannya, peserta didik saat ini harus terus didorong untuk menggapai prestasi setinggi mungkin. Dengan salah satunya cara melalui bantuan biaya pendidikan.
“Saya menekankan soal berprestasi di sini karena itulah yang akan mendorong siswa lain untuk juga giat belajar dan mencapai prestasi yang sama, agar mereka bisa melanjutkan pendidikan tanpa terlalu banyak memikirkan soal biaya. Saya berpendapat bahwa setiap bantuan sosial, apapun bentuknya, harus memiliki dampak perubahan perilaku. Bantuan pendidikan berprestasi saya yakini bisa membawa dampak perilaku belajar siswa,” seru Harley.
Ia pun memberikan sebuah solusi guna memecahkan persoalan pendidikan yang pada intinya bertujuan memberikan jaminan pemenuhan pendidikan yang layak bagi masyarakat Kota Manado.
“Terobosan lain yang bisa dilakukan adalah bantuan dana bersyarat (conditional cash transfer) bagi keluarga-keluarga miskin yang memiliki anak usia sekolah. Syarat dalam bantuan ini, selain memiliki anak usia sekolah, adalah anak yang bersekolah itu harus memiliki record kehadiran belajar di sekolah lebih dari 80 persen. Ini juga terkait dengan bantuan yang bisa mengubah perilaku dari peserta didik,” tandas Harley menutup. (leriandokambey)