Bitung – Proses perbaikan jalan SH Sarundajang dianggap sangat bernuansa politik. Pasalnya, jalan yang juga dikenal dengan nama jalan 46 itu nanti mendapat perhatian dari Pemprov menjelang tahun 2014 yang rentan dengan suasana politis.
“Jalan Surandajang sudah sekian tahun mengalami kerusakan, tapi anehnya nanti mendekati tahun Pemilu baru dilakukan perbaikan,” kata Katua GMNI Kota Bitung, Edwin Tumurang, Minggu (19/5).
Tumurang mengaku, jalan yang menggunakan nama gubernur Sulut itu terakhir diperbaiki ketika pemilihan gubernur beberapa tahun lalu. “Dan kini baru kembali diperbaiki ketika mendekati masa-sama Pemilu, jadi wajarlah jika perbaikan jalan tersebut bernuansa politik,” katanya.
Ia juga mengaku sangat menyesalkan tiga utusan Kota Bitung di DPRD Sulut yang tidak mampu memperjuangkan perbaikan jalan SH Sarundajang. Padahal dalam setiap menggelar reses, kondisi jalan SH Sarundajang selalu menjadi pengeluhan warga tapi tidak pernah direalisasikan perbaikannya.
“Ketiga anggota DPRD utusan Kota Bitung hanya bisa berjanji akan memperjuangkan perbaikan jalan, tapi kenyataannya hanya sampai di janji karena sekian tahun jalan tersebut tetap dalam kondisi rusak,” katanya.
Harusnya menurut Tumurang, ketiga anggota DPRD dari Kota Bitung lebih berani bersuara dan mendorong gubernur agar mengalokasikan anggaran untuk perbaikan. Mengingat jalan tersebut merupakan jalan alternatif bagi masyarakat Kota Bitung dan sangat vital.(enk)