Amurang—Dua pekan terakhir ini, Hukum Tua dan Lurah se-Minahasa Selatan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang Manajemen Pemeruintahan Desa. Pasalnya, Bimtek yang dilaksanakan di Jakarta, Ciancur dan Bandung terbukti memberi banyak ilmu bagi penerapan pemerintahan desa. Tapi, kenapa hanya hukum tua dan lurah yang ikut. Sementara kepala jaga/meweteng dan kepala lingkungan ser-Minsel tak pernah.
‘’Sebagai contoh, tahun 2010 sewaktu Minsel masih dipimpin Drs RM Luntungan, para hukum tua dan lurah juga ikut bimtek di Jakarta, Malang dan Bali. Kemudian, tahun 2012 ini hukum tua dan lurah juga ikut bimtek. Akankah kepala jaga/meweteng dan kepala lingkungan juga akan mengikuti bimtek,’’ ujar Donny Rungkat, salah satu kepala lingkungan di Buyungon.
Lain lagi kata John Karuh, kepala jaga di Desa Kilometer Tiga-Amurang menjelaskan, kalau bimtek bagi kami sangat perlu. Sebab, bukannya ilmu manajemen pemerintahan desa tersebut hanya diterima hukum tua dan lurah. Apakah, kepala jaga/meweteng dan kepala lingkungan juga tak bisa.
‘’Kalau bimtek untuk kepala jaga dan lingkungan sangat bagus. Hanya, apakah Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa (BPMPD) Minsel akan mengagendakan dalam tahun 2013. Ingat, yang bekeja paling keras di pemerintahan desa/kelurahan adalah kepala jaga dan kepala lingkungan. Maka dari itu, usulan ini harus dipertimbangkan juga,’’ jelas Karuh.
Kepala BPMPD Minsel Ollyvia Lumi, SSTP belum berhasil. ‘’Maaf, ibu kaban masih di Jakarta. Selain urusan bimtek hukum tua dan lurah, ada rapat seluruh kepala PMD se-Indonesia dalam rangka pameran TTG,’’ jelas staf yang enggan sebut namanya. (and)